JAKARTA – Akibat dampak siklon tropis Cempaka yang menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung di sejumlah wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah dilaporkan ada 19 orang warga tewas.
Siklon tropis ini menerjang sejumlah wilayah Pulau Jawa seperti Daerah di DI Yogyakarta, Wonogiri, Pacitan dan Ponorogo yang tercatat daerah yang paling terdampak karena berjarak paling dekat dengan siklon tropis Cempaka.
“Pada Selasa (28/11/2017) siklon tropis Cempaka hanya berjarak 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan Provinsi Jawa Timur,” sebut Kepala Pusat Informasi Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Rabu (29/11/2017).
Cuaca ektrem menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung di 28 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.
Data sementara dihimpun Posko BNPB, bencana terjadi Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Magetan, Serang, Cilacap, Sragen, Boyolali, Trenggalek, Sukabumi, Purworejo, Magelang, Tulungagung, Semarang, Klaten, Malang, Wonosobo, Klungkung, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Kudus, dan Sukoharjo.
Bencana banjir masih merendam di beberapa tempat seperti di Pacitan, Magetan, Wonogiri, Klaten dan lainnya.
Dampak bencana banjir dan longsor menyebabkan 19 orang meninggal dunia yaitu 11 orang di Pacitan, 3 orang di Kota Yogyakarta, 1 orang di Bantul, 1 orang di Gunung Kidul, 2 orang di Wonogiri dan 1 orang di Wonosobo.
Dari 19 orang meninggal dunia tersebut 4 orang adalah korban banjir dan 15 orang korban longsor.
Tidak hanya korban jiwa, ribuan rumah, ribuan hektar lahan pertanian, dan fasilitas publik terendam banjir. Akvitas masyarakat lumpuh total di Wonogiri, sebagian daerah di Yogyakarta dan Pacitan.
Jalan lintas selatan yang menghubungkan Wonogiri hingga Ponorogo juga lumpuh karena tertutup longsor. “Kerugian dan kerusakan ekonomi diperkirakan trilyunan rupiah. Pendataan dampak bencana masih dilakukan masing-masing BPBD,” sebut Sutopo.
Hingga kini, upaya pencarian dan penyelamatan korban longsor di Pacitan masih dilakukan. Beberapa daerah di Pacitan terendam banjir dan terisolir karena jalan tertutup longsor. Pemerintah setempat menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor.
Daerah terendam banjir meliputi 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo, Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). Jalan lintas selatan lumpuh total.
Bencana di DI Yogyakarta. Banjir terdapat di 84 titik, sedangkan longsor di 93 titik dan puting beliung di 116 titik. Korban telah berhasil ditemukan.
Longsor menimbun rumah di Jl Jlagran RT 01/RW 01 Pringgokusuman, Gedongtengen Kota Yogyakarta menyebabkan 3 orang meninggal yaitu Barjono, Dani (4) dan Aurora Tanti (3 bulan). Begitu juga korban longsor di Bantul dan banjir di Gunung Kidul.
Sementara, Wonogiri banjir meluas di 18 kecamatan di mana ada 68 lokasi bencana banjir dan longsor.
2 korban longsor telah ditemukan dalam meninggal yaiti Sri Wati (40) dan Suyati (60) warfa Bengle RT 2/RW 5 Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Banjir masih menggenangi beberapa wilayah.
Diperkirakan siklon tropis Cempaka akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia pada, Kamis (30/11/2017).
Namun masih memberikan dampak hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor dan puting beliung. (rhm)