Datangi Pulau Kera dan Semau, Danrem 161 Wira Sakti Pimpin Bhaksos

10 September 2017, 20:40 WIB

danrem%2Bdi%2BNTT

KUPANG – Menjelang Hut Ke 72 TNI tahun 2017, Korem 161/Wira Sakti menggelar bhakti sosial atau Bhaksos pembagian sembilan bahan pokok (Sembako) kepada masyarakat Pulau Kera dan masyarakat Desa Uiasa Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Sabtu (9/9/2017).

Kegiatan dipimpin Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 161 PD IX/Udayana, Kasrem, Para Kasi Korem dan Dandim 1604/Kupang.

Kehadiran Danrem beserta rombongan di dua lokasi kegiatan tersebut mendapatkan sambutan hangat para tokoh masyarakat dan warga. Seperti di Pulau Kera masyarakat berkumpul di halaman Mushola Dahrul Bahar menantikan kesempatan bertatap muka dengan Danrem.

Ketua RW, Hamdan Saba mengutarakan beberapa hal tentang kondisi masyarakat Pulau Kera yang hampir seluruhnya bermata pencarian sebagai nelayan.

Menurutnya masih butuh perhatian terkait status kependudukan, pendidikan bagi anak-anak mereka dan perlunya bantuas sosial sebagai wilayah yang terisolir.

“Hidup dan kondisi kami ibarat buah simalakama dengan kondisi begini”, Sebut Hamdan. Dia mengaku tinggal di Pulau Kera hampir duapuluh tahunan sehingga berharap adanya perbaikan dan perhatian terhadap nasib mereka.

Menanggapi hal tersebut Danrem 161/Wira Sakti mengatakan bahwa tujuan utama kehadiran di Pulau Kera adalah untuk melihat kondisi pulau tersebut dan masyarakat yang mendiaminya sekaligus Bhaksos pembagian Sembako dalam rangka Hut Ke 72 TNI tahun 2017.

Kemudian hal ini juga sebagai kesempatan untuk bersilahturahmi menjalin kebersamaan dan persaudaraan.

Terkait kondisi masyarakat Pulau Kera Danrem merasa prihatin dengan kehidupan masyarakat yang kebutuhannya tergantung dari Kota Kupang. Kemudian juga terkait kondisi dimana anak-anak tidak bersekolah dan tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak.

“Semuanya dikembalikan kepada masyarakat Pulau Kera yang semestinya mau untuk melakukan perubahan nasib dengan kondisi saat ini,” sebut dia.

Dengan kondisi Pulau Kera seperti demikian maka banyak kesulitan yang akan dihadapi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan yang layak seperti pendidikan atau kepastian status kependudukan yang terkait aturan yang berlaku.

Keluhan dan kondisi yang dihadapi masyarakat Pulau Kera semestinya mau untuk direlokasi ke tempat lain yang lebih layak. Kenyataannya masyarakat terdiam dan tak satupun menyatakan kesediaan untuk direlokasi ketika Danrem menanyakan terkait hal tersebut.

Danrem mengajak mana yang harus diprioritaskan, masa depan anak-anak atau bertahan dengan kondisi seperti saat ini.

“Bapak ibu, jika saya bodoh maka saya tidak ingin anak saya bodoh, jika saya miskin saya tidak ingin anak saya bernasib miskin atau jika saya menderita maka saya pun tidak ingin anak saya menderita”, cerita Danrem untuk memotivasi masyarakat Pulau Kera.

Danrem mengembalikan pilihan kepada masyarakat untuk mau melakukan perubahan nasib untuk menjadi lebih baik. Kegiatan Bhaksos di Desa Uiasa Kecamatan Semau, kehadiran Danrem dan rombongan juga mendapatkan sambutan hangat dari tokoh masyarakat dan warga desa setempat.

Mereka disambut sapaan atau tutur adat Basan oleh Ketua Adat Anus Pong sebagai ucapan selamat datang dan senantiasa didoakan untuk mendapatkan kesehatan dan keselamatan.

Kepala Desa Uiasa, Daud Neno Keba dalam sambutannya menyampaikan secara geografis desa mereka berhadapan langsung dengan Kota Kupang dengan jumlah pendududk 1130 jiwa dengan luas wilayah 30 ribu meter persegi atau 30 Hektare.

Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani berladang, nelayan dan pekerjaan lainnya.

Di kedua lokasi Bhakos tersebut Danrem berpesan kepada masyarakat agar menjaga dan merawat kedua pulau dengan baik serta tetap jalin tali silahturahmi antar masyarakat termasuk juga dengan aparat TNI maupun Polri. (gek)

Artikel Lainnya

Terkini