Kabarnusa.com – Gerakan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa, Bali terus digemakan bahkan sampai ke Masyarakat Indonesia di Washington DC Amarika Serikat (AS).
Sebagian masyarakat Bali yang menolak rencana perluasan dan pengembangan Pulau Bali melalui reklamasi kawasan Teluk Benoa seluas lebih dari 800 hektar, selama hampir empat tahun terakhir menyampaikan keberatan mereka.
Beberapa upaya telah dilakukan kelompok-kelompok madani agar suara mereka di dengar baik melalui demonstrasi maupun petisi daring lewat situs change.org namun hingga kini masih dianggap belum tuntas.
Komunitas masyarakat Indonesia di Washington DC yang mendukung gerakan Forum Rakyat Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI ), Sabtu (11/4/2015), berupaya kembali mengangkat isu ini.
Mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo membatalkan Peraturan Presiden No. 51/ 2014 yang menghapus fungsi rawan Teluk Benoa sebagai wilayah konservasi yang dianggap memuluskan jalan investor untuk melakukan reklamasi tersebut.
“Kita berpikir bahwa Perpres itu dikeluarkan tergesa-gesa hanya untuk mengabdi pada kepentingan pro-reklamasi. Ada orang yang diuntungkan oleh reklamasi tetapi yang menanggung bebannya adalah masyarakat luas,” ujar Made Supriatma, juru bicara demonstrasi di Washington DC dalam pernyataan resminya diterima Kabarnusa.com.
Demonstrasi diikuti sejumlah warga yang tinggal di sekitar kota Washington DC, para simpatisan Bali dan beberapa aktivis termasuk sutradara Daniel Ziv, yang sedang melakukan promosi film “Jalanan”.
“sejak lama tidak setuju dengan rencana reklamasi Benoa dan berharap demonstrasi ini bisa membantu perjuangan kelompok ForBali yang gencar menyuarakan tentangan terhadap rencana reklamasi,” tandasnya.
Harapannya, bisa menolong teman-teman di Indonesia yang juga bekerja keras untukmenolak proyek reklamasi Bali mudah-mudahan ujung-ujungnya proyek itu bisa batal tapi perjalanan masih panjang.
Ziv, yang berdomisili di Bali, juga mengatakan mayoritas masyarakat Bali belum memahami isu-isu reklamasi.
Musisi Jerinx asal Bali dari kelompok rock Superman is Dead (SID) juga mengomentari demonstrasi yang dilakukan di ibukota Amerika ini .
“Semoga ini menjadi awal rentetan dukungan dari warga bangsa-bangsa lain,” sambungnya
Para penentang reklamasi Teluk Benoa berharap lewat demonstrasi-demonstrasi damai seperti yang dilakukan di Washington DC, masyarakat akan tergerak dan semakin peduli dengan isu-isu sosial, budaya dan lingkungan di tanah air sebelum terlambat. (rhm)