Derita Mashar, Istri Pergi dan Rumahpun Tiada

29 Maret 2015, 11:20 WIB

Kabarnusa.com – Derita Mashar  warga Dusun Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali lengkap sudah setelah ditinggalkan istri tercinta kini harus kehilangan rumah sebagai jaminan atas biaya pengobatan sakitnya selama ini.

Biaya pengobatan Mashar (35) yang depresi jatuh sakit setelah bercerai dengan istri ditanggung oleh kakaknya. Meski puluhan juta rupiah dikeluarkan namun Mashar tidak kunjung sembuh bahkan kian memburuk.

Tragisnya, biaya pengobatan Mashar yang diberikan sang kakak, bukanlah cuma-cuma, melainkan harus ditukar dengan rumah milik Mashar.

Kini, rumah Mashar sudah dikuasai kakaknya, sehingga dia tinggal menumpang dengan kakaknya.

“Dulu paman saya (Mashar) bekerja sebagai buruh di bengkel las. Penghasilan pas-pasan sehingga istrinya meninggalkannya setelah tiga bulan pernikahan,” ujar Masuda (29), keponakan Mashar belum lama ini.

Kini Masuda yang merawat Mashar. Namun sekedar untuk memberinya makan dan minum serta mengelap tubuh dan mencucikan pakaian sang paman.

Untuk pengobatan, Masuda tidak sanggup karena dia juga kekurangan.

“Paman saya juga tidak pernah dapat bantuan apa-apa dari pemerintah, termasuk raskin sekalipun tidak pernah kami rasakan. Padahal paman saya tidak punya apa-apa,” tuturnya.

Kini Mashar dan Masuda pasrah dengan nasib karena mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Bantuan yang memang mereka harapkan juga tidak kunjung datang.

Kepala Desa Kaliakah Made Bagiarta, dikonfirmasi membenarkan kondisi Mashar. Bahkan Bagiarta menyerahkan Mashar ke Dinas Sosial dengan harapan bisa dibantu.

Sayangnya Dinas Sosial Pemkab Jembrana ternyata lempar handuk dan tidak bisa memberikan bantuan apa-apa.

“Kami mengharapkan mungkin ada pihak yayasan atau komunitas nanti yang bisa membantu warga kami ini, kami siap merekomendasikan,” harap Bagiarta.(dar)

Berita Lainnya

Terkini