Desain Rumah 1 Are Karya 40 Arsitek Muda Dipamerkan di Bali

30 Oktober 2017, 06:33 WIB
Pameran karya 40 arsitek muda Indonesia di Bali

DENPASAR – Sebanyak 40 karya arsitek muda seluruh Indonesia dipamerkan di Uma Seminyak Bali sebagai solusi atas problem perkembangan masyarakat perkotaan dalam penyediaan rumah huni atau tempat tinggal.

Menurut Charles Dewanto salah seorang inisator pameran yang berlangsung sejak 28 Oktober sampai 12 November 2017 itu, ide lahirnya kegiatan sebagai tindak lanjut dari pameran sebelumnya tahun lalu.

“Dari pameran itu, kita kumpul-kumpul, banyak belajar satu sama lain tentang apa problem dihadapi para pengelola kantor selain juga hubungannya dengan kontraktor dan lainnya,” ujar Charles akhir pekan lalu.

Dari diskusi dan sharing antar mereka, kemudian lahir keinginan untuk bisa maju bersama dengan menggelar pameran karya arsitek muda dengan tema diangkat rumah satu are.

Tema satu are menjadi menarik diangkat, karena dari sharing yang dilakukan, kalangan arsitek muda merasa problem perkotaan di Bali menyangkut luasan rumah. Karenanya, mereka berharap lewat karya ini bisa memberikan kontribusi bagi solusi yang dihadapi masyarakat kota.

Sejauh ini, problem yang muncul seperti infrastrukktur, masyarakat urban dan lainnya oleh para arsitek muda ini dicarilah ide-ide yang simple dan paling kritis.

Banyak arsitek muda yang bekerja di kantor itu banyak mengerjakan proyek-proyek rumah yang merupakan kebutuhan pokok di sisi lain ketersediaan lahan sangat terbatas.

Dari diskusi panjang mereka, kemudian membuat acara ini agar bisa minimal memberikan sesuatu untuk sharing dan riset bagi masyarakat di Bali. Para peserta sesuai tema diberikan batasan 100 meter persegi atau satu are yang sempat menjadi standarisasi luas tanah di Bali yang sekarang menjadi 1,5 are

“Satu are menjadi menarik dibahas sebagai batasan luas tanah sehingga menjadi titik tolak untuk merespons problem itu yang mendapat respons positif baik arsitek di Bali dan Indonesia,” tutur didampingi panitia lainnya Widi Adnyana dan Andesita Oki.

Sebanyak 150 respons dari arsitek muda baik dari Bali, Jakarta, Surabaya, Sumatra bahkan sampai Malaysia turut mendaftar dan akhirnya terpilih 40 karya desain terbaik. Mereka memilih tiga lokasi site yang ada di Sanur dan daerah Denpasar lainnya dengan lima skenario yang dipilih oleh peserta.

Lima skenario yang masing dihadapi mereka di era millenial dengan tipikal karakter pemilik rumah mulai pasangan yang baru menikah, single, pasangan dengan dua anak, rumah yang dihuni tiga generasi yakni anak orang tua dan kakek nenek hingga rumah yang tidak hanya sekedar tempat tinggal namun dimanfaatkan untuk bisnis seperti kantor atau warung toko.

“Semua skenario itu dieksplore oleh para arsitek muda Indonesia yang kemudian karyanya dipamerkan bersama di Bali,” imbuhnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini