JEMBRANA – Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa geram setelah menemukan adanya jalur tikus denan adanya bedeng-bedeng tempat tinggal yang memiliki akses pintu keluar di belakang dan di depan pura sekitar Pelabuhan Gilimanuk.
Sugiasa didampingi Wakil Ketua Wayan Wardana, anggota dewan Wayan Renteb dan Nyoman Sutengsu Kusumayasa, melakukan sidak ke sejumlah tempat di Gilimanuk, Selasa (17/1/2017). Sidak pertama meninjau areal terminal kargo di Penginuman Gilimanuk, lanjut ke areal terminal manuver, areal Pura Segara Gilimanuk dan Pos KTP Gilimanuk.
Ketika masuk ke areal Pura Segara Gilimanuk selain meninjau senderan Pura Segara yang sebelumnya hancur karena hantaman ombak akibat aktivitas kapal yang baru selesai dikerjakan, juga meninjau kebersihan di areal pura.
Dia melihat senderan yang penuh sampah plastik agar dibersihkan dan ditanam pohon beringin sehingga lebih teduh dan mengikat batu armor yang dipasang. Sugiasa merasa berang pasalnya di ujung senderan pagar pelabuhan tampak banyak yang lepas dan dikhawatirkan menjadi jalur tikus.
Terlebih, banyak dibangun bedeng-bedeng yang langsung jadi tempat tinggal dan semuanya ada pintu keluar di belakang dan bertepatan ada di depan pura. Kalau kondisinya seperti itu katanya kesannya sangat kumuh. Apalagi itu pagar pelabuhan di dekat pura Segara dibongkar semua.
“Ini namanya jalur tikus dan memberi kesempatan pada pendatang gelap untuk lolos. Bagaimana kalau bom sampai meledak siapa yang bertanggungjawab,” ucapnya geram. Untuk itu, dia meminta Satpol PP, jangan hanya jaga pos tapi juga harus mengawasi ini.
“Pak Lurah Gilimanuk dan perhubungan segera koordinasi sama ASDP untuk menutup pagar-pagar dan akses jalur tikus ini,” perintah Sugiasa. Sugiasa menilai jika tidak ada izin dari pihak ASDP tidak mungkin mereka bebas membangun bedeng dan menjebol pagar.
Untuk itu, kawasan tersebut harus ditata lebih baik lagi karena kawasan wisata. Tempat sampah juga agar dipindah agar tidak menghalangi pemandangan teluk dan rombong-rombong pedagang kaki lima juga dipindah agar tidak membuat kesan kumuh.
“Kami harap disini benar-benar ditata dan jangan sampai ada oknum-oknum yang bermain sehingga merugikan kita semua nantinya. Segala kemungkinan harus diantisipasi sedini mungkin,” tandasnya. (rhm)