![]() |
Silaturahmi Majelis Wilayah KAHMI Bali/Dok. Kabarnusa |
Denpasar – Saat pandemi Covid-19 pelaku UMKM harus terus bergerak
dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi dalam mempromosikan produk
andalannya kepada pasar yang memiliki jangkauan hingga luar negeri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan itu
dalam Silaturahmi Majelis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di
Denpasar, Jumat 4 Juni 2021.
Kegiatan mengusung tema ‘Maping Strategi Menyongsong Pembukaan Pariwisata Bali
di Masa Covid-19’ menghadirkan anggota Komisi XI Kamarussad, Wakil Gubernur
Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati, Pengurus Majelis Nasional KAHMI Viva
Yoga Mauladi.
Dari data dihimpun, UMKM yang tetap bertahan mencapai 16 juta termasuk di
Bali. Selama ini, pelaku usaha melakukan kegiatan bisnis mendukung sektor
pariwisata Bali.
Banyak wisatawan atau pelaku usaha datang ke Bali untuk belanja membeli
produk-produk dari UMKM namun dengan anjloknya pariwisata, langsung berdampak
kepada usaha para perajin, pedagang dan pelaku UMKM lainnya.
Dengan kondisi seperti ini, lanjut Trisno maka UMKM mau tidak mau harus masuk
pasar market place seperti blibli.com atau e-commerce lainnya dengan
memanfaatkan teknologi.
Demikian juga untuk sektor pertanian yang kini dilirik, dioptimalkan sebagai
alternatif saat sektor pariwisata terpuruk, diharapkan juga untuk memanfaatkan
digitalisasi seperti marketplace.
Dia menambahkan, secara perjalanan para pelaku UMKM di Bali sejak pandemi
Covid-19, banyak yang masuk digitalisasi maupun market place e-commerce untuk
memasarakan mempromosikan produk andalan mereka.
“Saya dapat data dari assesor startup, Bali termasuk provinsi keempat setelah
DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, yang paling capat sekali naiknya untuk
digitalisasi produk produk seperti mamakai katalog, market place dan pasar
luar negeri,” tandasnya dalam acara yang dihadiri puluhan anggota KAHMi dan
aktivis HMI itu.
“Kami cek UMKM binaan BI, mereka tetap hidup, survive, tidak semua turun,
bahkan ada yang berhasil tembus pasar luar negeri,” ungkap mantan Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta ini.
Sebagai bentuk dukungan bagi bangkitnya ekonomi Bali, kini kegiatan Work From
Bali mulai dilakukan baik pemerintahan pusat, BUMN dan lembaga-lembaga lainnya
menggelar berbagai kegiatan seperti gathering atau pertemuan di Bali.
Sementara Wakil Gubernur Bali Cok Ace menambahkan, semua stakeholder dan
masyarakat pariwisata lainnya, terus mempersiapkan diri untuk menyambut
dibukanya pariwisata Bali.
Program dan kegiatan dilakukan seperti vaksinasi Covid-19, untuk memastikan
green zone seperti di Ubud, Jimbaran dan Sanur, benatr-benar aman dikunjungi.
Demikian juga, partisipasi masyarakat dalam menyukseskan vaksinasi cukup besar
bahkan Bali termasuk tertinggi dibanding daerah lain. “Vaksinasi sudah
mencapai 50 persen lebih, kita akan genjot sampai bulan-bulan mendatang,”
imbuhnya.
Yang membanggakan, saat pandemi ini, kata Cok Ace, dari sebuah survei lembaga
internasional saat pandemi Covid-19, menanyakan minat wistawan asing berwisata
ke Bali masih cukup tinggi.
Dalam kesempatan sama, anggota DPR RI Kamrussamad menyatakan, dukungan
pemerintah pusat kepada Bali dipandang penting, mengingat Bali selama ini
telah berkontribusi besar bagi devisa negara.
Karenanya, saat ekonomi Bali paling terpuruk hingga mengalami kontraksi
terendah minus hampir 10 persen lebih saat pandemi Covid-91, sudah dukungan
perhatian diberikan Pulau Seribu Pura.
Dia juga menegaskan, keterlibatan UMKM dalam mendorong parwisata di Bali,
cukup besar. “UMKM memiliki kekuatan untuk kembali bangkit,” tegas pendiri
KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Entrepreneur ini.
Pada bagian akhir, dia menegaskan, perlunya koordinasi dan sinergi yang baik
antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya penanganan Covid-19 dan
kebijakan-kebijakan rebond untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sehingga akan
bisa mengurangi kontraksi yang kini merosot hingga minus 9,1 persen paruh
pertama tahun ini.
Koordintor Presidum KAHMI Majelis Wilayah Bali Umar Ibnu Alkhattab menegaskan
komitmen KAHMI yang siap berkontribusi bersama komponen masyaakat lainnya
untuk membangkitkan ekonomi Bali.
“Selama pandemi Covid-19, kami belum bisa memberikan sumbansih untuk bangsa,
untuk Bali melalui momentum bulan Syawal ini, kami silaturahmi mempertemukan,
potensi anak bangsa, yang mungkin saja bisa berkontribusi bagi bangsa,” tegas
Umar yang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali ini.
Melalui diskusi inim bagaimana bisa melihat permasalahan dan dampak pandemi
terhadap situasi yang terjadi di Bali.
“KAHMI ini aset bangsa yang mahal, banyak SDM di sini yang bisa dimanfaatkan
untuk kepentingan bangsa. Jangan khawatir, KAHMI menaga moderasi beragama,
menjamin berada di tengah menjaga keseimbangan antar anak bangsa,” tutup Umar.
(rhm)