Din Syamsuddin Harapkan Harmoni Antarumat Beragama di Bali Terjaga Baik

24 Desember 2017, 10:23 WIB
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin (dok.hadis/MINA)

KLUNGKUNG – Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengharapkan agar harmoni antar umat beragama di Pulau Dewata Bali tetap terpelihara dengan baik.

“Karena, setitik noda konflik di Bali akan mudah tersebar luas ke-sentero dunia dan bahkan dunia,” ucap Din dalam dialog bersama 150-an tokoh lintas agama se Bali di Puri Den Bencingah, Klungkung, Bali belum lama ini.

Sebagai UKP-DKAAP, Din Syamsuddin yang aktif bekeliling bersilaturahmi ke simpul-simpul kerukunan di berbagai daerah memandang penting pergi ke Bali, karena di pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu ini, terdapat pula komunitas agama-agama lain yang cukup signifikan.

Masyarakat di Bali telah hidup berdampingan secara damai sejak lama. Sebagai tujuan wisata utama dunia, Bali selama ini dikenal di dunia dengan derajat kerukunan cukup tinggi.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini memberi apresiasi terhadap tingginya rasa saling pengertian antara umat Hindu dan umat agama-agama lain di Bali. Yang bahkan terjadi pada tingkat desa di beberapa tempat di Bali.

“Ini modal dasar penting yang harus dipelihara dengan baik terutama terhadap upaya segelintir orang yang berwawasan sempit dan eksklusif yang cenderung memecahbelah masyarakat,” katanya mengingatkan.

Untuk itu, dialog adalah jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Semua pihak harus meyakini dan menerapkan jalan dialog.

Hanya saja, dia meminta agar dialog itu harus bersifat dialogis, yakni berlangsung atas asas ketulusan, keterbukaan, keterusterangan untuk penyelesaian masalah.

“Antara agama-agama jelas ada perbedaan, tetapi juga banyak persamaan. Dialog antar agama tidak bertujuan untuk menyamakan perbedaan-perbedaan itu, tetapi juga tidak untuk membedakan persamaa-persamana yang ada,” katanya menegaskan.

Yang lebih penting lagi, walaupun berbeda agama namun tetap bersaudara, baik sebagai anak bangsa maupun sebagai anak manusia ciptaan Tuhan.

Pendiri Inter Religious Council/IRC Indonesia ini mengharapakn, bangsa Indonesia perlu terus menerus mengacu kepada Pancasila yang merupakan kesepakatan para pendiri bangsa dari berbagai golongan dan agama.

“Umat beragama tidak perlu ragu-ragu terhadap Pancasila, karena nilai-nilai dalam Pancasila bersesuaian dengan agama. Karenanya, Pancasila adalah titik temu pandangan umat berbagai agama,” ungkap Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini.

Tuan Rumah Ida Penglengsir Agung Putra Sukahet menyambut baik kedatangan Utusan Khusus Presiden Din Syamsuddin ke Puri Den Bencingah di Klungkung (sejam dari Denpasar), dan menjelaskan bahwa kerukunan adalah keharusan dalam kehidupan bangsa dan musyawarah adalah keharusan untuk kerukunan.

Dialog Din Syamsuddin bersama para tokoh lintas agama dan adat berlangsung akrab dan terbuka. Sejumlah wakil dari agama-agam secara bergantian memberi tanggapan positif dan menyambut baik ajakan untuk meningkatkan kerukunan dan dialog dalam menyelesaikan masalah

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua FKUB Bali sekaligus Ketua Umum Asosiasi FKUB se Indonesia, Ketua Umum Parisade Hindu Dharma Indonesia Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, para pimpinan majelis-majelis agama (MUI, PGI, KWI, PHDI, Walubi, dan MATAKIN), wakil PWNU, PW Muhammadiyah, serta para aktifis perempuan dan pemuda lintas agama Bali.

Ketua Umum PHDI Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang juga Sekretaris UKP-PIP menegaskan, Pancasila adalah falsafah bangsa yg harus dihayati dan diamalkan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini