Denpasar – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengungkapkan selama ini perekonomian Bali bergantung kepada external demand atau permintaan dari luar eksternal sehingga perlu terobosan sumber pertumbuhan lain untuk mendorong perekonomian.
Trisno Nugroho menegaskan hal itu saat menghadiri High Level Meeting (HLM) yang digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar pada Selasa, 19 April 2022.
HLM digelar dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Rapat ini dipimpin Wakil Walikota Denpasar dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta seluruh anggota TPID Kota Denpasar.
Diskusi KAHMI, Trisno Nugroho: Bali Perlu Genjot Ekonomi Digital dan Startup
Lebih lanjut Trisno Nugroho menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Bali akan kembali pulih sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan.
Kemudian, disampaikan juga, tingkat inflasi Denpasar sampai dengan triwulan 1-2022 masih terkendali dan berada dalam rentang target inflasi Bank Indonesia.
Inflasi Denpasar di Maret 2022 tercatat sebesar 0,85% secara mtm, 1,58% secara ytd, dan 2,56% secara yoy. Adapun komoditas penyumbang inflasi utama di antaranya minyak goreng, angkutan udara, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.
Trisno Nugroho: Ekosistem Digital Penyangga Sumber Perekonomian Bali