Paris – Karya empat desainer Bali pada pameran Fesyen endek di Prancis menuai pujian Rumah Mode terkenal Christian Dior
Melalui dua orang manajemennya,
hadir langsung di Fesyen bertajuk Le Magnifique de Wastra Bali atau The Magnificent of Wastra Bali di Le Salon Des Miroirs
Media di Paris
Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster menggagas even fesyen, dilaksanakan di Le Salon Des Miroirs, Paris, pada acara Fesyen, Sabtu, 10 Desember 2022, siang
waktu setempat.
Wakil Christian Dior, Lorenzo Brazio menikmati Fesyen yang menampilkan karya-karya dari 4 desainer Bali yang
berbahan kain tradisional Bali, khususnya Endek Bali.
Lorenzo Brazio tampak serius mengamati dan tidak hentihentinya mengambil gambar serta merekam dengan HP selama Fesyen berlangsung.
Hampir semua rancangan busana berbahan Endek Bali yang ditampilkan para peraga busana direkamnya.
Dia mengaku tertarik dengan jenis kain dan bahan yang digunakan dalam rancangan desain yang ditampilkan para desainer dari Bali.
Bahkan, selesai acara Fesyen, Lorenzo langsung menghampiri semua desainer asal Bali tersebut.
Dengan detail dia menanyakan satu persatu nama dan jenis kain yang digunakan beserta motif-motifnya sekaligus asal daerahnya.
“Luar biasa, sangat indah dan menarik,” ungkap fashion stylist Dior ini.
Pihaknya memastikan kembali bahwa kain Endek Bali dalam prosesnya tidak
menggunakan mesin atau benar benar merupakan tenunan tradisional dengan tangan manusia atau dikenal dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Brazio berharap kerjasama Dior dengan Pemprov Bali bisa berlanjut sesuai MoU
yang telah ditandatangani sebelumnya.
“Ke Depan Dior akan memberi kesempatan lebih luas pada desainer-desainer Bali untuk berbagi pengalaman, khususnya dalam mengembangkan bisnis rancangan busana berbahan Endek Bali,” ucapnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Mohamad Oemar, saat membuka acara menyampaikan apresiasi dan terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada Putri Koster, para desainer dan perajin kain tenun tradisional Bali yang dengan gigih terus memperjuangkan “wastra” Bali ke panggung internasional.
Apresiasi disampaikan karena desainer Balk membawa nama Indonesia semakin harum di tingkat internasional.
Selama ini, sudah cukup banyak fashion show dari Indonesia dilaksanakan di Paris seraya menyebutkan beberapa tempat pelaksanaannya.
“Kali ini dengan bangga saya
persembahkan fashion show yang benar-benar khas, mempergunakan bahan kain tenun tradisional Bali,” ungkap pria asal Semarang, Jawa Tengah ini.
Pada kesempatan itu Putri Koster, mengungkapkan, fesyen digelar di Paris
karena kota ini menjadi kiblat mode dunia sehingga menginspirasinya.
“Terlebih Dior telah menjadikan Endek Bali menjadi bahan rancangannya,” sambung Putri Koster.
Istri Gubernur Bali Wayan Koster secara singkat mengutarakan, busana tidak sekedar Fesyen, tapi juga menunjukkan jati diri bangsa.
“Model boleh mengikuti tren dunia, tapi tetap tidak kehilangan jati dirinya,” demikian Putri Koster.***