Gagal ke Senayan, Ini Pesan Arjaya untuk DPD Terpilih

23 April 2014, 18:46 WIB
Made Arjaya (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com
Denpasar – Made Arjaya politisi PDI Perjuangan yang memiliki perolehan
suara cukup signifikan dalam pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) RI akhirnya legowo menerima kekalahan seraya meminta
masyarakat mendukung empat calon DPD yang lolos ke senayan.

Menurutnya,
empat figur putra daerah Bali itu merupajan cerminan dari struktur dan
karakter keinginan masyarakat Bali. Keterwakilan karakter, kemampuan dan
keinginan masyarakat Bali, dicerminkan oleh keempat calon DPD yang
lolos pada pemilu 9 April 2014.

“Yang terpilih, nanti, diharapkan
bisa menyuarakan kepentingan masyarakat dan daerah di pusat.
Sekurang-kurangnya masyarakat Bali harus menghargai atas apa yang telah
menjadi pilihan mereka,” aku Arjaya ditemui usai menghadiri Rapat Pleno
KPU Bali di Hotel Goodway, Nusa Dua, Rabu (23/4/2014).

Dia
meminta masyarakat, jangan sampai ada bahasa tidak suka, tidak didukung,
karena hasil pemilu itu merupakan pilihan terbaik mereka.

Disinggung
soal, langkahnya yang harus terpental meskipun perolehan suaranya cukup
tinggi, Arjaya menyatakan, sebenaranya hasil itu sudah sesuai target bahkan
melebihi.

“Target saya bisa meraih 75 ribu suara, hitungan saya
sudah diatas 86 ribu, kalau target sebenarnya sudah diatas,” kata
anggota DPRD Bali itu.

Dia lantas memberikan analisa dan logika
kalkulasi politik dengan perolehan suara 75 ribu, sebenarnya modal cukup
kuat untuk lolos di senayan.

Hanya saja, dia menilai tidak semua
caleg bekerja optimal. Seharusnya jika semua caleg bekerja maksimal
akan ada pemerataan suara yang lebih optimal

“75 ribu suara hitungan kita masuk,” kata politisi asal Sanur Denpasar Selatan.

Sayangnya,
dari 40 calon DPD tidak semua bekerja maksimal, ada yang sekedar
mencalonkan diri atau sekedar ikut-ikutan sehingga suara pecah.

Jika
40 calon DPD bekerja bekerja maksimal, dengan melihat DPT yang ada maka
Arjaya melihat dengan raihan suara 75 ribu, sudah bisa lolos.

“Target sudah melebihi, karena kita berhitung di Bali, kita independen, kita bergantung pada suara diinginkan,” tegasnya.

Selain
itu, dia menyadari ada kekuatan lain yang tidak didapatkanya, yakni
dukungan partai. Pasalnya, sebelum pencoblosan sudah ada intsruksi
partai untuk memilh tokoh gaek PDIP Anak Agung Oka Ratmadi yang juga
maju dalam DPD.

“Mau tidak mau kita harus mengakui, kekuasaan
masih berpengaruh. Ya empat yang terpilih itu mencerminkan masyarakat
Bali. Ada yang memilih karena masih mau dipaksa-paksa, ada yang karena
melihat keterkenalan saja, tetapi apapun pilihan masyarakat harus
dihargai,” tanda Ketua Komisi I Fraksi PDIP DPRD Bali itu. (rma)

Berita Lainnya

Terkini