![]() |
Kondisi terakhir pesisir Pantai Pebuahan yang hancur diterjang gelombang tinggi |
JEMBRANA – Puluhan bangunan Pusat kuliner ikan laut di Pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana hancur rata dengan setelah diterjang gelombang tinggi yang menyapu kawasan tersebut.
Wilayah yang sebelumnya merupakan wilayah aman untuk menambatkan sampan para nelayan maupun pusat kuliner kini hancur. Akibat terjangan gelombang tinggi pada, Kamis (9/2/17) malam puluhan kepala keluarga di pesisir pantai itu kehilangan tempat mata pencaharian dan tempat tinggal.
Satu persatu bangunan rumah warga dan warung lesehan bertumbangan dan tergerus ombak selain terjangan abrasi. Meski Pemkab Jembrana pernah menawarkan relokasi bagi para korban abrasi namun mereka memilih bertahan di pinggir pantai.
Dari pendataan hingga Sabtu (11/2/217)m tercatat 42 KK menjadi korban dan bangunannya hancur, dengan kerugian ratusan juta rupiah. Melihat cuaca semakin buru, Warga mulai mengungsi dan menyelamatkan barang-barang milik mereka. Sejumlah rumah permanen dan semi permanen juga sudah dikosongkan.
Atas bencana itu, Tim Tagana (Tanggap Bencana) Dinas Sosial dan BPBD Pemkab Jembrana mulai memasang tenda untuk warga mengungsi. Dari pantauan di lapangan, sejumlah warung kuliner bangunan di pinggir pantai lenyap rata dengan tanah. Warga bergotong royong menyelamatkan perabot dan puing bangunan tersisa yang masih bisa digunakan.
Akibat cuaca buruk itu membuat warga sampai tidak berani tidur karena khawatir. Saat siang hari masih bisa lihat air, ketika kalau malam gelap ombaknya besar. “Kami siaga, takut ada korban jiwa,” jelas Sulaeman warga setempat.
Upaya warga memasang batu-batu beronjong untuk menahan kerasnya ombak agaknya namun tidak mempan lagi. Beberapa warga memasang ban-ban bekas dan bambu untuk penahan ombak sementara. Warga berharap ada perhatian dari desa dan pemerintah mengingat kondisinya sudah parah.
Salag seorang warga bernama Jumariah mengaku rumahnya hancur. Dia tidak tahu harus mengungsi kemana. Namun sementara dia akan menginap di tempat kerabatnya. Jumariah juga bersyukur dibantu relawan kemanusiaan KRJ (Komunitas Relawan Jembrana).
Kepala Desa Banyubiru, Masturi melalui Kepala Dusun Pebuahan, Kanzan mengatakan dari 200-an KK di dusun tepi pantai itu, sekitar 150 KK terkena dampak, sedangkan yang mengalami kerusakan dan menjadi korban 42 KK dengan kerugian ratusan juta.
Panjang pantai yang terkena dampak abrasi diperkirakan hingga 2 kilometer. Namun yang terparah sekitar satu kilometer. Beruntung dalam insiden itu tidak ada korban jiwa namun akses jalan terputus dan bangunan warga bayak hancur lenyap akibat gempuran ombak. (put)