GenBI Bali Diharapkan Terus Edukasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah

29 Juni 2021, 10:04 WIB

Capacity Building untuk Generasi Baru Indonesia (GenBI) Provinsi
Bali/Dok. BI Bali

Denpasar – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Provinsi Bali diharapkan
terus mengedukasi masyarakat agar cinta bangga dan paham dengan mata uang
Rupiah.

Dalam kerangka itu pula, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi
Bali melaksanakan Capacity Building untuk Generasi Baru Indonesia (GenBI)
Provinsi Bali pada Jumat, 25 Juni 2021.

Sinergi Bersama Menjaga Rupiah Sebagai Simbol Kedaulatan dan Pemersatu Bangsa
yang sejalan dengan program Bank Indonesia, Cinta Bangga Paham Rupiah, menjadi
tema dalam kegiatan itu.

Acara berlansgung hybrid diikuti secara offline oleh 20 orang anggota GenBI
Provinsi Bali dan sisanya sebanyak 205 orang mengikuti secara online. Kegiatan
ini merupakan program pengembangan bagi mahasiswa penerima beasiswa Bank
Indonesia.

Asisten Direktur KPwBI Provinsi Bali, Leo Ediwijaya menyampaikan perluasan
edukasi rupiah dibutuhkan untuk dapat menjawab permasalahan di masyarakat dan
perkembangan teknologi serta sistem pembayaran sehingga Rupiah tetap dapat
berdaulat di era digital.

“Melalui capacity building ini, GenBI selaku frontliner Bank Indonesia mampu
memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cinta, bangga, dan paham
Rupiah,” tuturnya.

Sebagai perwujudan simbol persatuan dan kedaulatan bangsa, Bank Indonesia
secara konsisten mengangkat kisah perjuangan bangsa dan keragaman budaya pada
desain uang Rupiah.

Dikatakan, Bali memiliki keistimewaan pada desain Rupiah mulai dari pahlawan,
seni budaya maupun kekayaan alamnya. Terakhir, Kain Gringsing yang berasal
dari Desa Tenganan Bali terdapat pada desain UPK 75.000.

Hanya saja, Rupiah masih dipandang sebagai instrumen transaksi saja dan belum
menciptakan rasa cinta yang besar dan diimbangi dengan perilaku menjaga,
bangga, dan memahami Rupiah secara utuh.

“Kesadaran 3D (Dilihat, Diraba, diterawang) belum diikuti pemahaman unsur
pengaman uang,” katanya dalam acara dihadiri juga ekonom Ahli dan Deputi
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali S. Donny H. Heatubun.

Selain itu kesadaran merawat dan kebanggaan terhadap Rupiah Rupiah perlu
ditingkatkan.

Demikian pula pemahaman terhadap Rupiah. Terdapat indikasi pemahaman fungsi
Rupiah yang terbatas dillihat dari perilaku kurang bijak di masyarakat,
seperti belanja berlebihan, tidak menggunakan Rupiah sebagai alat pembayaran
yang sah, serta menimbun (hoarding) koin Rupiah.

Melalui kegiatan capacity building ini diharapkan dapat menciptakan perilaku
positif di kalangan mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dalam
menumbuhkan kecintaan, kebanggaan dan pemahaman Rupiah yang lebih baik.

Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal
karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga
dari kejahatan uang palsu.

Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami Rupiah
sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu
bangsa.

Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran Rupiah
dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan
nilai.

Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah. Bangga
Rupiah sebagai simbul kedaulatan, pembayaran yang sah, dan pemersatu bangsa.
Paham Rupiah dalam bertransaksi, berbelanja, dan berhemat.

Pada 2021, penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam komunitas
GenBI Provinsi Bali sebanyak 225 orang. Terdiri dari 75 orang dari Universitas
Udayana dan masing-masing 50 orang dari Universitas Pendidikan Ganesha,
Universitas Pendidikan Nasional, dan Universitas Warmadewa. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini