Genjot Sektor Pertanian, Wagub Bali Dorong Pemanfaatkan Teknologi

14 September 2021, 22:07 WIB
cok%2Bace2
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace/Dok. Humas Pemprov Bali

Denpasar –  Setelah pandemi Covid-19 merontokkan sektor pariwisata kini sektor alternatif yang bisa digarap serius oleh Bali adalah sektor pertanian yang tentunya dengan pemanfaatan teknologi.

“Penerapan teknologi di bidang pertanian sangat penting untuk menarik minat generasi muda menekuni sektor ini,” tutur Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam 2nd Webinar Transformasi Bali Nusra “Balinusra Menuju Pertanian 4.0” yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Bali, secara daring pada Selasa (14/9/2021).

Untuk itu, ke depan kata dia, sektor pertanian bisa memberi kontribusi yang sama besar dengan pariwisata.

“Jika kedua sektor ini bisa dijadikan lokomotif perekonomian secara imbang, saya yakin kita tak akan menghadapi keterpurukan seperti ini,” katanya menegaskan.

Masyarakat Bali diminta kembali menekuni pertanian dan membangkitkan kerajinan lokal di tengah kondisi pandemi covid-19. Harapannya bisa mendongkrak aktivitas perekonomian yang kini tengah tertekan.

Menurutnya, Bali pada awalnya hidup di sektor agraris kemudian beralih pada sektor pariwisata, dan secara tanpa sengaja melompati sektor industri pengolahan (sekunder). Kontribusi sektor pariwisata sebelum pandemi mencapai 68 persen, sedangkan sektor pertanian dan pengolahan berkisar 15 hingga 17 persen.

“Oleh karena itu, beberapa langkah yang saat ini bisa dilakukan yakni kembali menekuni sektor pertanian, kelautan, perikanan, dan membangkitkan kerajinan lokal sebagai mata pencaharian penopang ekonomi rakyat,” ucapnya.

Sektor pertanian akan terus diperkuat ke depan setelah serangan pandemi Covid-19 yang merontokkan sektor pariwisata di Pulau Bali.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) Belajar, pandemi Covid-19 yang menekan pertumbuhan ekonomi Bali hingga titik nadir, telah menyadarkan semuanya.

Untuk itu, Wagub Bali mendorong upaya penguatan sektor pertanian sebagaimana disampaikan saat menjadi salah satu narasumber pada 2nd Webinar Transformasi Bali Nusra “Balinusra Menuju Pertanian 4.0” yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Bali, secara daring pada Selasa (14/9/2021).

Disebutkan, Bali mengalami kontraksi ekonomi paling hebat jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia karena sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Sebanyak 54 persen PDRB bersumber dari sektor ini sehingga di masa pandemi, Bali kehilangan devisa hingga Rp. 9,7 triliun setiap bulan.

“Bali sangat terpuruk karena ketergantungan pada sektor pariwisata. Sementara daerah lain lebih tahan,” ucapnya.

Menurut Cok Ace, hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi untuk menggenjot sektor alternatif selain pariwisata. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini