Gianyar Open Boxing: Mengukir Prestasi, Menjaring Bibit Unggul!

Diinisiasi Ketua Pertina Gianyar, Ketut Purnama, gelaran Gianyar Open Boxing siap menggebrak, ajang pembuktian petarung masa depan.

29 Juni 2025, 20:57 WIB

Gianyar – Semangat membara dunia tinju berdenyut kencang di Gianyar! Diinisiasi oleh tangan dingin Ketua Pertina Gianyar, yang juga pendiri Wake Boxing, Ketut Purnama, gelaran Gianyar Open Boxing siap menggebrak, bukan sekadar ajang biasa, melainkan panggung pembuktian para petarung masa depan.

“Tujuan utama kami jelas,” tegas Purnama, “meningkatkan daya saing dan memperkaya pengalaman para petinju. Ajang perdana yang diikuti 140 atlet dari berbagai daerah sudah memantik animo luar biasa, terbukti dengan banyaknya peserta dari luar Bali, seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur bahkan dari pelosok Indonesia Timur! seperti Papua Barat dan Papua Barat Daya”

Namun, di balik gemerlap ring, tantangan tak henti menghadang. “Pembentukan atlet memang tak pernah lepas dari kendala dana,” aku Purnama. “Dan soal minat anak-anak, itu hanya karena mereka belum mengenal indahnya tinju.”

Ketua Pertina Gianyar, yang juga pendiri Wake Boxing, Ketut Purnama/dok.kabarnusa

Wake Boxing, sasana yang dipimpin Purnama, telah menapaki lima tahun perjalanan. Sempat terseok, kini mereka bangkit. “Tahun lalu, dari 15 anak, hanya dua yang bertahan,” kenang Purnama. “Tapi kini, kami bangga dengan 25 petarung muda di Wake Boxing, dan ini baru awal. Sasana-sasana lain di Gianyar pun mulai menunjukkan geliat pertumbuhan!”

Purnama optimistis menatap masa depan. “Bagi mereka yang tertarik menapaki jalur profesional, kami siap menggembleng mereka menjadi petinju tangguh. Dan sebaliknya, kami juga akan memberikan dukungan penuh bagi mereka yang memilih jalur non-profesional.”

Prestasi sudah diukir. Di ajang Porjar Bali lalu, tim Gianyar sukses menggondol enam medali emas, nyaris menyamai target tujuh medali. Kini, tatapan tertuju pada Porprov. “Kami mendapat jatah 10 medali dari KONI Gianyar. Semoga kami bisa menyabet tiga atau empat emas di sana!” seru Purnama penuh harap.

Purnama juga menyoroti pasang surut gairah tinju. “Era 80-an, tinju begitu menggeliat. Sempat meredup, namun berkat media sosial dan hadirnya para pesohor di ring, gairah itu kembali menyala!” Namun, ia tak menampik, “Perhatian pemerintah terhadap olahraga, termasuk tinju, masih perlu ditingkatkan.”

Meskipun Pakde Gadjah berhalangan hadir, dukungan Pertina Bali tak surut. “Ring tinju dan wasit terbaik siap kami hadirkan untuk Gianyar Open!”

Satu hal yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah minimnya partisipasi petinju putri dan dukungan orang tua. “Persepsi masyarakat tentang tinju yang dianggap olahraga keras seringkali menjadi penghalang,” ungkap Purnama. “Padahal, risiko cedera ada di setiap olahraga, tak hanya tinju. Dari sepak bola, futsal, hingga bulutangkis, semua punya potensi!”

Ke depan, Purnama bertekad untuk terus menggelorakan tinju. “Kami akan menyelenggarakan kejuaraan antar sasana, yang akan kami namai Wake Open Boxing!”

Berita Lainnya

Terkini