Kabarnusa.com – Setelah sejumlah spanduk Forum Bersama Kita Satu Bali (FBKSB) dirusak orang tak dikenal kini nasib serupa menimpa beberapa spanduk berisi penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa yang juga dirusak.
Aksi perusakan baliho milik Desa Adat Tanjung Benoa dirobek orang tidak bertanggung jawab pada Minggu dini hari (13/9/2015).
Dua baliho dan dua spanduk besar berisi penolakan reklamasi Teluk Benoa dipasang desa adat setempat, di depan Pos Pecalang, dirusak dan dihilangkan.
Informasinya, perusakan baliho diperkirakan terjadi dini pukul 01.00 WITA sebagaimana disampaikam saksi I Made Sumantra saat melakukan patroli, melihat spanduk berserakan.
Dirinya diberitahu pegawai minimarket dekat lokasi perobekan, sekitar jam satu malam itu, lampu jalan mati, ada sepeda motor vixion warna putih disana,
“Jumlahnya dua orang, badan gempal dan tidak tinggi dengan pakaian jaket hitam dan pakai helm, saat di panggil, kedua orang itu kabur ke arah selatan,” terang Sumantra dalam siaran persnya diterima Kabarnusa.com, Senin (14/9/2015).
Esoknya, Sumantra bersama pecalang melaporkannya kepada Kadek Duarsa sebagai Ketua LPM Tanjung Benoa dan Made Wijaya sebagai Jero Bendesa Adat Tanjung Benoa.
Atas kejadian ini, Ketua LPM Tanjung Benoa menyatakan perusakan baliho ini bentuk intimidasi dan pelecehan terhadap Desa Adat Tanjung Benoa.
Tindakan tersebut membuatnya tambah bergairah melawan rencana reklamasi di Teluk Benoa, kami akan cetak lebih banyak lagi baliho-baliho penolakan ini” ungkap Kadek Duarsa.
Ketua badan permusyawaratan Desa Adat Tanjung Benoa, Wayan Kartika juga menyayangkan aksi anarkis itu.
“Kami menyayangkan tindakan seperti ini,” tegas Kartika.
Diketahui, Desa Adat Tanjung konsisten menolak rencana pemanfaatan kawasan sekira 700 hektar yang berhadapan langsung dengan kawasan perairan Teluk Benoa. (rhm)