Gubernur Bali: OJK Dorong Optimalisasi Penerapan Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional

17 Oktober 2020, 00:33 WIB

Gubernur Bali Wayan Koster/ist

Denpasar – Pada masa pandemi ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali
terus berperan aktif, bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah
serta seluruh stakeholder di Bali untuk terus memantau dan mendorong
optimalisasi penerapan kebijakan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi
nasional.

Gubernur Bali Wayan Koster juga mengapresiasi peran aktif Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dalam melakukan pengawasan
dan pembinaan secara profesional kepada BPD Bali.

Sehingga BPD Bali mampu bertumbuh secara berkualitas dan berkesinambungan,
serta berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Bali.

Koster menyampaikan itu saat menerima audiensi pimpinan OJK Regional 8 Bali
dan Nusa Tenggara di Rumah Jabatan, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (16/10/2020).

“Khususnya pada masa pandemi (Covid-19, red), BPD Bali terus menerus
mengembangkan pelayanan berbasis IT, sejalan dengan penerapan protokol
kesehatan dan kehidupan normal baru dalam melayani nasabah,” kata pria
kelahiran Desa Sembiran, Buleleng.

Pihaknya mengapresiasi keberhasilan OJK Bali bersama Tim Percepatan Akses
Keuangan Daerah Provinsi Bali menginisiasi program digitalisasi pengajuan KUR
secara online pertama di Indonesia melalui kurbali.com.

“Program ini telah menjadi percontohan program pemulihan ekonomi nasional
daerah di seluruh Indonesia,” sebutnya.

Menurutnya, pada masa pandemi ini OJK Bali terus berperan aktif, bersinergi
dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta seluruh stakeholder di Bali
untuk terus memantau dan mendorong optimalisasi penerapan kebijakan pemerintah
dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Apresiasi terhadap OJK sebagai lembaga negara pertama yang turut melaksanakan
Pasar Gotong Royong yang digagas bersama dengan mendiang Kepala OJK Bali
Elyanus Pongsoda.

“Kami semua merasa sangat kehilangan sosok beliau, namun kami yakin OJK Bali
akan terus mampu menjalankan tugas dan kewenangannya dengan profesional,” kata
Ketua DPD PDIP Provinsi Bali.

Dalam laporannya, Plh. Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Ananda R,
Mooy mengatakan, meski perekonomian Bali sangat terdampak pandemi, beberapa
indikator perbankan masih menunjukkan sentimen positif.

Misalnya kredit yang meningkat 1,52 persen secara year on year (yoy) lebih
besar dari nasional 1,33 persen (yoy). Sementara efisiensi perbankan di Bali
juga terlihat lebih baik dengan indikator BOPO meningkat sebesar 16,68 persen
(yoy) lebih tinggi dari nasional sebesar 4,22 persen (yoy).

Yang menarik meski Dana Pihak Ketiga (DPK) secara umum menurun, BPD Bali
justru mengalami peningkatan sebesar 2,28 persen. “Ini menunjukkan BPD Bali
memiliki nasabah yang setia. Loyalitasnya tinggi,” kata Ananda. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini