“Tidak perlu takut untuk divaksin, karena apabila kita bisa melakukan dengan cepat, maka pemulihan pariwisata juga akan lebih cepat,” sambungnya.
Sedangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pelaku sektor pariwisata menjadi prioritas utama yang diperhitungkan sebagai penerima vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini.
Mengingat pariwisata merupakan tumpuan perekonomian masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-harinya.
Kebut Target 100 persen, Vaksinasi di Demak Menyasar Ponpes
Ia mengatakan, bahwa kegiatan ini sendiri menyasar 5 ribu pelaku pariwisata di Bali, termasuk kaum lansia, graber, baik itu pengemudi dan pengantar makanan.
“Layanan vaksinasi drive thru yang dipusatkan di kawasan BNDCC Nusa Dua merupakan layanan vakainasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” ujarnya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, layanan vaksinasi drive thru merupakan sinergitas Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan Grab dan Good Doctor di bawah pengawasan Kementrian Kesehatan RI.
Siswa SMP di Klaten Wajib Prokes untuk Vaksinasi
Dia menambahkan, sasaran vaksinasi yang dilaksanakan selama lima hari ini adalah sebanyak 5 ribu orang, dengan jenis vaksin Sinovac, karena vaksin ini adalah suplai yang datangnya paling awal.
Dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata di tengah masa pandemi, pihaknya mengajak agar masyarakat turut mendukung pelaksanaan gerakan vaksinaai gotong-royong ini dan jangan takut untuk divaksin.
Indonesia menggunakan empat jenis vaksinasi, yakni Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer Inc and Biontech dan Novavax.
“Kita di Indonesia menggunakan empat jenis vaksin, karena dunia yang mengalami pandemi Covid-19 ini saling berebut untuk mendapat vaksin,” tutupnya. (riz)