Denpasar – Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Bali, Ir. Hj. Farida Hanum Ritonga, M.Si, menekankan peran ICMI sebagai organisasi yang inovatif, transformatif, dan solutif.
Dalam menjalankan amanah program nasional ICMI, yaitu Deposito Wakaf yang berfokus pada bidang pendidikan, ICMI menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Program ini bertujuan untuk mewujudkan cita-cita satu rumah satu sarjana bagi keluarga yang kurang mampu. Ditegaskan bahwa potensi intelektual generasi muda tidak terbatas oleh kondisi ekonomi.
Hal itu disampaikan Farida Hanum Ritonga, pada Silakwil ICMI Bali yang berlangsung di Auditorium ITB STIKOM Bali, Minggu 2 Maret 2025.
Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, yang baru resmi menjabat beberapa hari kompak hadir memenuhi undangan panitia Tampak hadir pula Ketua FKUB Bali dan Ketua Asosiasi FKUB Nasional Ida Penglingsir Putra Sukahet, Ketua MUI Bali KH Mahrusun Hadiyono, Rektor ITB STIKOM Bali DR. Dadang Hermawan, Ketua Dewan Masjid Bali, Bambang Santoso dan pejabat lainnya.
Farida Hanum Ritonga melanjutkan, ICMI berupaya mendorong anak-anak SMA untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, guna mengoptimalkan bonus demografi yang mencapai 60% populasi usia produktif, demi mencapai Indonesia Emas 2045.”
“Di wilayah Bali, ICMI tengah menggalang dana Deposito Wakaf sebesar Rp1 miliar yang secara khusus dialokasikan untuk memberikan beasiswa kuliah kepada lulusan SMA/SMK/MA sederajat yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Program beasiswa ini dirancang untuk memberikan bantuan finansial sebesar Rp 10 juta per tahun kepada setiap mahasiswa terpilih, yang akan berlanjut hingga mereka menyelesaikan studi.
Oleh karena itu, tema yang diusung dalam Silakwil 2025, yaitu ‘Peningkatan IMTAQ dan IPTEK dalam rangka Inklusifitas ICMI untuk pembangunan Bali,’ sangat relevan. ICMI mengajak Pemerintah Provinsi Bali untuk berkolaborasi dan mendukung penuh keberhasilan program ini.”
Lebih lanjut, Cides, sebagai tim pemikir ICMI, secara konsisten melakukan riset dan penelitian di berbagai bidang keilmuan, termasuk merancang solusi untuk ketahanan pangan dan energi baru terbarukan.
Respon positif datang dari Gubernur Koster, yang menyampaikan apresiasi terhadap peran ICMI sebagai organisasi cendekiawan yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, inovasi, serta produk lokal Bali agar mampu bersaing di kancah global. ‘
“Pemerintah Provinsi Bali mendukung dan siap bekerja sama dengan ICMI dalam program satu rumah minimal satu sarjana ini,’ tegas Koster, saat diwawancarai setelah membuka acara Silakwil ICMI Bali 2025.”
Lebih lanjut, dengan visi Bali Nangun Satkerthi, Pemprov Bali mengajak ICMI untuk mendukung produk lokal agar terus berkembang. Mari kita wujudkan masyarakat Bali yang unggul dan mandiri, dengan mengurangi impor.
“Bali adalah rumah bagi semua, tanpa memandang perbedaan. Siapa pun yang ber-KTP Bali adalah bagian dari kita, dengan hak yang sama,” kata Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan.
Pihak Pemerintah Provinsi Bali mengajak seluruh umat Muslim di Bali untuk turut serta dalam upaya menjaga dan melindungi citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.
Dalam konteks ketahanan pangan, target utama adalah mencapai swasembada beras dan bahan pokok lainnya, agar Bali dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan suplai. ‘Potensi pertanian di Bali sangat besar, hampir semua komoditas dapat ditanam.
Namun, produksi bawang putih mengalami penurunan. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa biaya produksi bawang putih lokal lebih tinggi dibandingkan produk impor.
“Oleh karena itu, mari kita dorong para petani untuk meningkatkan produksi bawang putih lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor,’ demikian disampaikan Gubernur Koster. ***