Harga Angkutan Udara dan Hortikultura Turun, Inflasi di Bali Melandai

2 April 2020, 06:41 WIB
Trisno
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho/dok.

Denpasar – Selama bulan Maret terjadi penurunan harga tanaman hortikultura dan angkutan udara sehingga. mengakibatkan tekanan inflasi Provinsi Bali pada bulan Maret 2020 melandai

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan, adanya penurunan harga tanaman hortikultura tercermin dari turunnya harga bawang putih dan cabai.

“Kondisi ini terjadi sebagai hasil dari telah tibanya kiriman bawang putih dari Tiongkok dan India,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020). Sedangkan pasokan cabai terpantau masuk dari provinsi tetangga NTB dan dari Jawa Timur.

Trisno menambahkan, turunnya harga angkutan udara disebabkan penurunan harga tiket sebagai hasil dari koordinasi antara pemerintah dan industri penerbangan dengan penurunan harga tiket sampai dengan 50%.

Program ini diadakan dalam rangka menggalakkan pariwisata khususnya bagi wisatawan domestik untuk mengkompensasi turunnya arus wisatawan mancanegara.

“Namun, sebelum program ini berjalan secara efektif, perkembangan dunia pariwisata dan penerbangan terkendala karena penyebaran Covid-19 ke Indonesia meluas,” tandasnya.

Diketahui, pada Maret 2020, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm), melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,44% (mtm).

Komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi Maret 2020 adalah terutama canang sari (0,09%), emas perhiasan (0,05%), mangga (0,03%), telur ayam ras (0,03%) dan kue kering berminyak (0,02%).

Perkembangan inflasi Bali bulan Maret ini, tercatat lebih tinggi dibanding inflasi Nasional yang tercatat sebesar 0,10% (mtm). Sementara itu secara tahunan, inflasi Bali tercatat sebesar 3,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional yang sebesar 2,96% (yoy).

Dengan demikian, inflasi Bali pada Maret 2020 masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3,0%±1% (yoy).

Inflasi tersebut merupakan kombinasi inflasi pada dua kota sampel IHK yaitu kota Denpasar yang tercatat sebesar 0,11% (mtm) dan kota Singaraja dengan inflasi sebesar 0,15% (mtm).

Dengan perkiraan akan tibanya pasokan gula pasir ke dalam negeri, termasuk ke Bali, tekanan harga bahan-bahan pokok diperkirakan akan menurun.

Penurunan tersebut akan menjadi lebih besar seiring perkiraan rendahnya permintaan akibat penurunan kedatangan wisman ke Bali. “Dengan demikian maka harga bahan-bahan pokok dirperkirakan akan tetap rendah dan terkendali,” tutupnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini