Hari Juang TNI AD, Alutsista Kodam Udayana Dipamerkan

16 Desember 2015, 23:36 WIB

Kabarnusa.com – Dalam memperingati hari juang TNI Angkatan
Darat Kodam IX/Udayana menggelar peringatan dan pameran dengan
menampilkan berbagai peralatan tempur seperti tank sehingga masyarakat
bisa lebih dekat melihat alutsista.

Pangdam IX/Udayana
Mayor Jenderal TNI M Setyo Sularso bertindak sebagai Inspektur Upacara
pada peringatan Hari Juang Kartika Selasa (15/12/2015), bertempat di
Lapangan Puputan Marga Rana, Renon Denpasar.

Hari Juang
Kartika terlahir dari peristiwa bersejarah para pendahulu TNI AD
bersama rakyat, melawan musuh yang ingin menjajah kembali bumi pertiwi
ini.

Di Kota Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945,
Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Sudirman
pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terpukul mundur
dari Ambarawa menuju Semarang,

walaupun TKR dihadang
dengan  kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi
sekutu canggih , para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun.

Mereka
melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di
semua penjuru kota Ambarawa yang akhirnya hingga saat ini diperingati
sebagai Hari TNI AD.

Pangdam IX/Udayana selaku
Inspektur upacara membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan darat mengajak
kita semua untuk   menjadikan momentum peringatan Hari Juang Kartika ini
sebagai wahana untuk mensyukuri segenap capaian yang telah dapat
diwujudkan bersama.

Skaligus untuk melakukan
introspeksi dan mawas diri terhadap pelaksanaan tugas yang telah
dilakukan dalam kurun waktu setahun lalu.

Peringatan
ini juga selayaknya menjadi saat untuk membulatkan tekad dalam upaya
untuk terus meningkatkan kualitas pengabdian TNI AD di masa yang akan
datang.

Pada kesempatan peringatan Hari Juang kali ini
melalui amanat Kasad diingatkan  juga apa yang disampaikan oleh Presiden
RI dan Panglima TNI dalam peringatan Hari TNI Ke-70 tanggal 5 Oktober
yang lalu, yakni TNI adalah Rakyat dan Rakyat adalah TNI serta Rakyat
Indonesia adalah Ibu kandung TNI. 

Bagi TNI AD,
penekanan tersebut akan selalu relevan dan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan tugas. TNI AD tidak hanya tentara yang lahir dan terbentuk
dari rakyat pejuang, tetapi selalu dan akan terus berjuang bersama
rakyat. Sejarah telah membuktikan bahwa selama 70 tahun masa
pengabdiannya, TNI AD tidak dapat dilepaskan dari rakyat.

Selanjutnya,
sebagai salah satu pilar penopang bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, TNI AD tidak hanya harus menjadi kekuatan yang
profesional, kuat, kokoh dan andal tetapi juga harus selalu manunggal
dengan rakyat, kebersamaan TNI dengan rakyat sebagai satu kekuatan yang
sinergis, telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan dan
hambatan yang dihadapi Bangsa Indonesia.

“Saya
berkeyakinan negara kita akan tetap berdiri dengan kokoh, bila rakyat
menyatu dengan TNI, serta seluruh komponen bangsa bersatu padu dan
bersinergi membangun bangsa.

Pada momentum peringatan
Hari Juang Kartika tahun ini, jajaran TNI AD di seluruh tanah air tidak
hanya memperingati, tetapi juga terus melakukan berbagai kegiatan karya
bhakti.

“Itu semua untuk mempelopori dan membantu mengatasi kesulitan rakyat di wilayah masing-masing,” sambungnya.

Berbagai
keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai TNI AD hingga saat ini,
tentu tidak terlepas dari kerja keras dari para sesepuh, para pimpinan,
serta pengabdian para pendahulu selama berdinas di satuan jajaran TNI
AD.

Itu sebagaimana pesan Panglima Besar Jenderal
Soedirman bahwa NEGARA INDONESIA TIDAK CUKUP DIPERTAHANKAN OLEH TENTARA
SAJA, MAKA PERLU SEKALI MENGADAKAN KERJA SAMA YANG SEERAT-ERATNYA DENGAN
GOLONGAN SERTA BADAN-BADAN DI LUAR TENTARA.

“Pesan
Bapak TNI ini hendaknya selalu tergelorakan dalam hati dan pikiran
setiap Prajurit TNI AD, serta menjadi landasan moral dalam berpikir,
bersikap dan bertindak,” tegasnya. (kto)

Berita Lainnya

Terkini