Hari Kartini, Putri Koster Ingin Perempuan Tetap Tangguh pada Masa Pandemi

21 April 2021, 00:00 WIB
Peringatan Hari Kartini sekaligus Perayaan Hari Ulang Tahun ke-33 Ikatan
Wanita Warmadewa (IWANWAR), di Gedung Guna Priya Dharma Patni Mandapa,
Selas/Dok. Humas Pempov Bali

Denpasar – Perempuan khususnya seorang ibu dalam rumah tangga akan
selamanya menjadi garda terdepan, sekaligus garda di belakang bagi keluarga.

Di mana tidak jarang ditemui begitu banyak wanita yang berperan ganda, selain
menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga, tidak sedikit dari mereka yang
juga bekerja di luar rumah untuk membantu perekonomian keluarganya.

Pada saat pandemi Covid-19, wanita juga berperan berlipat ganda, di mana
mereka memfungsikan perannya sebagai ibu rumah tangga, guru pengajian yang
mendampingi anak-anak mereka saat sekokah dari rumah.

Terlebih yang sebelumnya bekerja di luar rumah saat ini tidak menghasilkan dan
juga suami yang terdampak Covid-19, maka seorang ibu akan memutar otaknya
untuk mendapatkan cara dan solusi untuk melanjutkan penghidupan keluarganya.

Sehingga penting ditanamkan dalam diri seorang perempuan untuk terus
meningkatkan kesabaran dan juga tetap berdoa agar diberikan kemudahan dalam
mendampingi anak-anak dan suaminya.

Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nasional (Dekranasda) Provinsi Bali sekaligus
Kerua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster menyampaikam itu saat menjadi
narasumber dalam peringatan Hari Kartini sekaligus Perayaan Hari Ulang Tahun
ke-33 Ikatan Wanita Warmadewa (IWANWAR), yang berlangsung di Gedung Guna Priya
Dharma Patni Mandapa, Selasa (20/4/2021).

Saat ini memang sangat berat, sudah hampir setahun pandemi Covid-19 melanda
dunia, yang tentu saja sangat berdampak keanjlokan perekonomian Bali, akibat
sektor pariwisata yang tertutup.

“Keadaan ini membuat hampir seluruh sektor perekonomian di Bali mengalami
kemerosotan, yang membuat kita semua harus mencari cara untuk tetap
mengendalikan perputaran ekonomi dalam keluarga, salah satunya menggunakan
sistem teknologi untuk memasarkan talenta terbaru kita (kuliner dan kerajinan
tangan),” ujarnya.

Putri Koster menambahkan keberhasilan dalam membimbing, mendidik anak-anak
untuk menjadi generasi unggul adalah tergantung dari cara orangtua khususnya
peran ibu, sehingga menentukan sumber daya manusia di masa yang akan datang.

Kartini menjadi inspirasi sebagai tokoh perempuan untuk tidak diam, di mana
perempuan dengan lambang Dewi Saraswati yakni kekuatan Dewa Brahma memiliki
kecerdasan yang untuk mengarahkan hal-hal positif di tengah anggota
keluarganya.

Seorang perempuan tetap akan menjadi benteng dalam rumah tangga yang berperan
dalam fungsi domestiknya untuk mendidik anak-anak yang berkarakter dan berbudi
pekerti, sekaligus menyalurkan kasih sayangnya dalam mendidik anak anaknya
sebagai penerus perjuangan Bung Karno yakni membangun bangsa yang bermartabat
dan berbudaya adiluhung.

Dia mengajak ibu-ibu di seluruh Bali untuk tetap merangkul anak-anak dan
anggota keluarga dengan kasih sayang dan cinta yang tulus, sehingga memberi
rasa aman dan nyaman bagi anggota keluarganya, sehingga saat terjadi masalah
seperti saat masa pandemi ini.

Seluruh anggota keluarga akan menjadi kuat dan tumbuh rasa saling bahu membahu
dan gotong royong. Terlebih mereka mampu menguasai informasi dan teknologi,
maka kerajinan IKM dan makanan dan minuman yang ditawarkan dapat dilakukan
secara online.

Sudah selayaknyalah perempuan Indonesia khususnya perempuan Bali bangga
menjadi ibu rumah tangga yang berperan sebagai penglahir sumber daya manusia
yang berkarakter dan budi pekerti yang matang serta penuh tanggung jawab.

Setinggi-tingginya ilmu yang dimiliki tentu akan berdampak bagi masa depan,
namun tetap penanaman karakter, budi pekerti, moral dan tata krama menjadi hal
utama dalam kehidupan yang menentukan kesuksesan dengan kepribadian positif
yang dimiliki generasi dalam membangun bangsa dan negara.

Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK
Provinsi Bali kembali mengingatkan agar warga Bali khususnya untuk tetap
mengikuti protokol kesehatan yang ketat terutama saat berada di luar rumah.

Selain itu ibu-ibu tangguh di masa pendemi juga diminta ikut menyuarakan
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan agar keselamatan dan kesehatan
anak-anak dan generasi kota dapat terjaga.

“Dengan menjaga kebersihan alam semesta maka keharmonisan sebagai manusia dan
alam serta dengan Hyang Pencipta akan terus terjaga.

“Desa harus memiliki sistem pengolahan sampah yang baik, agar tidak
menumpukkan sampah ke tempat atau daerah lain,” tegas Ny Putri Koster.

Dan melalui peringatan Hari Kartini byang jatuh pada 21 April sekaligus
perayaan HUT ke-33 IWANWAR, para anggota IWANWAR juga diminta untuk menjadi
duta dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungannya
dengan mengurangi oenggunaan sampah plastik, agar kelak generasi kita
tidak terkena masalah karena ulah sendiri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini