Hari Raya Trisuci Waisak, BI Bali Salurkan Bantuan Sosial kepada 13 Kelompok Masyarakat

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali untuk menunjukkan kepedulian melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) menyerahkan bantuan sembako menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) khususnya Hari Raya Waisak 2023

5 Juni 2023, 07:07 WIB

Denpasar– Momentum perayaan Hari Raya Trisuci Waisak dimanfaatkan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali untuk menunjukkan kepedulian melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) menyerahkan bantuan sembako menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) khususnya Hari Raya Waisak 2023.

Melalui PSBI, Bank Indonesia berkontribusi dalam membantu memecahkan masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat. Dalam implementasi PSBI, Bank Indonesia mengusung semangat “Dedikasi Untuk Negeri” di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia.

“Kami berkomitmen terus berkontribusi, berempati dan peduli membantu mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat yang dapat memberi nilai bagi negeri dan institusi,” terang Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho seperti dibacakan Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Beny Okta Tutuarima.

Trisno Nugroho dalam sambutan dibacakan saat penyerahan secara simbolis bantuan sembako 2000 paket kepada 13 Pokmas (Kelompok Masyarakat) / Lembaga Penerima Sembako di Denpasar dan Jembrana, di Barong Tanah Kilap Sari Wisata Budaya, Pemogan, Denpasar, Minggu 4 Juni 2023.

Menurut Trisno Nugroho, 2.000 paket sembako dalam rangka Hari Raya Waisak 2023 merupakan dukungan Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Nantinya, akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan secara bertahap yakni 1000 pada seremoni kali ini dan 1000 lagi akan dilakukan secara ‘door to door’ kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memberi motivasi untuk bangkit.

“Saat ini kita wajib bersyukur bahwa kita bisa kembali berkumpul dan beraktivitas dengan bebas yang semasa pandemi lalu tidak bisa kita lakukan,” imbunya.

Pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali sudah mulai menunjukan pemulihan. Pertumbuhan ekonomi Bali selama 2022 sebesar 4,8% yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021 yang mengalami kontraksi.

Pada awal tahun 2023 ini, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 6,04% (yoy) sehingga Bali berada pada peringkat ke-enam sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,” ungkap Trisno Nugroho.

Dikatakan, akselerasi pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari kebijakan dikeluarkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali serta Kab/Kota serta dukungan dan kerjasama seluruh pihak terutama I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Ditegaaskan, Bank Indonesia bersama Pemerintah terus berupaya mendorong berbagai kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan program transformasi ekonomi Bali menuju Bali Era Baru yang tangguh, hijau dan sejahtera.

Sementara sisi inflasi, pada bulan April 2023, Provinsi Bali secara tahunan masih di atas level nasional dengan tingkat inflasi mencapai 4,45% (yoy) sementara nasional sebesar 4,43% (yoy). Tingkat inflasi Bali tersebut cenderung menurun dibandingkan beberapa bulan terakhir.

Bersama Pemerintah Daerah serta pihak terkait lainnya, Bank Indonesia berupaya agar harga-harga terutama bahan pangan terus stabil, termasuk pelaksanaan event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Balinusra pada 17 Mei 2023 dipusatkan di Tabanan dihadiri Gubernur Bali, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Anggota DPR RI Komisi XI, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pangan Nasional.

Trisno Nugroho menegaskan, meskipun perekonomian terus tumbuh dan tingkat inflasi terkendali, namun kita masih mengalami beberapa tantangan.

Pertama adalah bagaimana perekonomian yang kembali pulih tersebut dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kedua adalah bagaimana supaya perekonomian yang meningkat tersebut tidak diikuti oleh kenaikan harga barang dan/atau jasa sehingga tetap menjaga daya beli masyarakat.

PSBI ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat karena mengingat inflasi di Bali cenderung masih tinggi.

“Dalam menjaga inflasi, kami juga turut mengupayakan beberapa kegiatan berupa operasi pasar, Gerakan Tanam (Gertam) hortikultura untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, dan fasilitasi Kerjasama Antar Daerah,” tutur Trisno Nugroho.

Secara terus menerus, Bank Indonesia juga terus mendorong peningkatan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil seperti pengembangan UMKM dengan QRIS.

Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam mendorong akselerasi ekosistem digital dan pengembangan ekonomi kreatif salah satunya dengan perhelatan Bali Digital Festival II 2023 yang diresmikan pada 2 Juni 2023 Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Bali, Menteri PAN RB, dan Anggota Komisi XI DPR RI.

Harapannya, ajang Bali Digital Festival dapat mewujudkan transformasi digital menuju Bali Era Baru sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Bali secara khusus maupun ekonomi Nasional secara umum. ***

Artikel Lainnya

Terkini