‘Hidrokita’ untuk Kramas: Mahasiswa KKN Tematik Undip Serukan Hidroponik Jadi Solusi Ketahanan Pangan Keluarga

Melalui program 'Hidrokita' di KKN Tematik Undip, mahasiswa tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan yang membawa semangat kemandirian dan keberlanjutan di tengah masyarakat.

14 Juli 2025, 09:48 WIB

Semarang – Suasana penuh semangat dan kehangatan terasa di halaman Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Delapan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim KKN Tematik 114 Kelompok 5 di Kelurahan Kramas mengajak ibu-ibu anggota PKK dan karang taruna setempat untuk bersama-sama menjalankan program edukatif bertajuk ‘Hidrokita.’

Program ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga melalui metode tanam hidroponik yang mudah, hemat lahan, dan ramah lingkungan.

Sepanjang pelaksanaan KKN Tematik di Kelurahan Keramas pada 1 Juni hingga 10 Juli 2025, program ini dilaksanakan sebanyak dua kali dan disambut antusias anggota PKK maupun Karang Taruna.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dibuka dengan sesi edukasi mengenai konsep hidroponik, manfaatnya bagi rumah tangga, serta teknik penanaman yang tepat.

Rafidah Hanin, salah satu mahasiswa KKN dari FISIP Undip menjelaskan bagaimana media tanam berupa spons coklat (rockwool) yang dipotong persegi dibasahi terlebih dahulu, lalu dilubangi di bagian tengah sebagai tempat bibit.

Media tersebut kemudian ditempatkan di atas wadah berisi larutan nutrisi. Para peserta diajak langsung menanam bibit sawi dan selada menggunakan sistem hidroponik sederhana.

“Jenis tanaman ini dipilih karena cepat tumbuh, mudah dirawat, dan sangat cocok dikembangkan dalam skala rumah tangga,” kata Rafidah di sela-sela kegiatan ini pekan lalu.

Salah satu anggota Karang Taruna Kelurahan Kramas, Ela, mengaku antusias setelah mengikuti kegiatan ini.

“Senang banget bisa belajar bareng adik-adik mahasiswa, ternyata hidroponik enggak sulit kok. Bisa jadi aktivitas baru. Harapannya, ini bisa berlanjut terus,” ujar Ela.

Persiapan program ‘Hidrokita’ telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan. Tim mahasiswa melakukan survei lokasi terlebih dahulu untuk menyesuaikan kebutuhan media dan peralatan yang akan digunakan.

Selanjutnya, mereka membeli bibit tanaman berkualitas serta melakukan uji coba penanaman hidroponik secara mandiri sebagai simulasi awal. Langkah-langkah ini menjadi bekal utama dalam memastikan kelancaran program ketika dijalankan bersama warga.

Sesi praktik langsung dilakukan bersama warga dengan bimbingan mahasiswa, mulai dari menyiapkan media tanam hingga meletakkan bibit di tempat yang tepat.

Tak hanya praktik, kegiatan ini juga didokumentasikan secara menyeluruh sebagai bagian dari kampanye ‘Hidrokita yang disebarkan melalui media sosial.

Program ‘Hidokita’ sebagai salah satu solusi ketahanan pangan keluarga sangat diminati anggota PKK dan Karang Taruna Kelurahan Kramas, Tembalang, Kota Semarang. (Foto: ist)

Kampanye ini bertujuan memperluas dampak program sekaligus membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanam sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan mandiri.

“Awalnya kita kira bakal ribet ya, tapi ternyata bikin hidroponik itu bisa dipelajari dan dipraktikkan siapa aja. Seru banget karena selain bisa mengedukasi warga, kita juga belajar bareng dan merasa punya kontribusi nyata untuk ketahanan pangan,” ujar Raina, mahasiswa peserta KKN dari FK Undip.

Kata dia melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan yang membawa semangat kemandirian dan keberlanjutan di tengah masyarakat.

Hidrokita menjadi simbol kecil dari gerakan besar menuju ketahanan pangan lokal yang melibatkan peran aktif seluruh lapisan warga,” ujar Raina.***

Berita Lainnya

Terkini