Kabarnusa.com– Bencana longsor akibat hujan lebat sejak sore hingga tengah malam, Rabu 3 Juni 2015 lalu juga mengakibatkan banjir di beberapa tempat di
Kabupaten Jembrana, Bali.
Tercatat longsor terjadi di Lingkungan Pangkung Manggis dan Pangkung Gayung,
Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.
Beberapa bagian bangunan ikut tergerus roboh seperti bale Lingkungan Pangkung Manggis dan tembok pagar SD 2 BB Agung.
Juga, luapan air sungai di Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana menyebabkan sejumlah rumah terendam air selama beberapa jam.
Longsor di tiga titik di Kelurahan BB Agung itu terjadi
pada Rabu malam. Bangunan sayap Balai Lingkungan Pangkung Manggis roboh
tergerus sedalam 15 meter lantaran senderan jebol.
Staf Kantor Kelurahan BB Agung, Nyoman Arnita mengatakan longsor di Bale Lingkungan itu diketahui warga sekitar pukul
20.00 wita.
Longsor menyebabkan sekitar 12 meter senderan yang baru dibangun tahun
2013 lalu jebol. Sementara bangunan utama bale lingkungan tersebut masih
utuh.
“Hanya di sisi sayap saja yang paling dekat dengan tebing yang ambruk,” terangnya dihubungi Kamis 4 Juni 2015.
SD 2 BB Agung di Lingkungan
Pangkung Gayung. Pondasi pagar SD yang berada tepat di atas rumah milik
Gusti Kade Utama Sada (56), longsor nyaris menimpa rumah.
Bangunan rumah warga yang merupakan bantuan bedah rumah Provinsi itu kini terancam pagar yang masih berdiri tanpa pondasi.
Tidak jauh dari SD 2 BB Agung juga terjadi longsor di tebing
rumah Ketut Sudita. Namun longsoran tidak sampai mengenai rumah warga.
Lurah BB Agung, Putu Nova Noviana membenarkan ada
tiga lokasi longsor dan dua diantaranya merupakan fasilitas umum.
“Kalau yang di Balai Lingkungan itu yang paling parah, sepanjang 12 meter jebol,” terang dia.
Sedangkan rumah warga yang nyaris terkena longsoran pondasi pagar SD
merupakan bantuan bedah rumah dari provinsi dan baru 60 persen
pengerjaan.
Hujan mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi
seperti di Desa Kaliakah. Sejumlah rumah warga sempat tergenangi air
luapan sungai dan diantaranya hingga masuk ke rumah.
Meluapnya air itu dipicu tersendatnya air di DAM Banyubiru sehingga air meluap hingga ke permukiman.
Kasat Pol PP Jembrana, Gusti Ngurah Rai Budhi menuturkan, genangan air itu selain dari hujan juga luapan air sungai. Genangan air itu akhirnya surut beberapa jam kemudian.
(dar)