BADUNG – Amerika Serikat dan Indonesia melakukan kesepakatan untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan.
Amerika Serikat, telah lama menjadi mitra yang penting bagi Indonesia dalam hal pemberantasan Illegal, Unreported and Uregulated (IUU) Fishing, kejahatan di laut serta perikanan dan pelestarian laut.
Melalui pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan mantan Menteri Luar Negeri AS John Kerry komitmen kerjasama tersebut kembali ditegaskan kedua pihak untuk mendorong perikanan berkelanjutan.
Pertemuan bilateral antara Menteri Susi dan John Kerry berlangsung di sela-sela Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin 29 Oktober 2019.
“Kami akan terus membawa misi dan leadership kita untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia serta menuju perikanan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Susi dalam jumpa pers setelah pertemuan.
Indonesia juga akan terus mengajak negara-negara lain untuk bekerja sama agar terus menjalankan praktik perikanan berkelanjutan.
Kata dia, Indonesia sudah banyak menjalankan komitmen untuk perikanan berkelanjutan, salah satunya adalah melalui pemberantasan IUU Fishing yang kini sudah terasa manfaatnya bagi masyarakat.
Sementara, John Kerry mengakui jika Indonesia telah berhasil menjadi motor penggerak bagi negara-negara lain agar berani mengambil tindakan untuk mengatasi illegal fishing.
“Saya juga meyakini bahwa ada kejahatan yang besar dari IUU Fishing yang perlu menjadi perhatian seluruh dunia,” katanya. Guna menjaga keberlanjutan, salah satunya adalah dengan menjaga hasil tangkapan, mengukur tangkapan jangan sampai overfishing.
Menurut Kerry, banyak orang-orang yang hadir di OOC 2018 untuk merencanakan masa depan laut, membicarakan bagaimana mengembalikan kesehatan terumbu karang, melestarikan kembali laut, persiapan dalam menghadapi perubahan iklim.
“Saya rasa Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah namun tidak mungkin kita mengerjakannya sendiri. Kita harus bersama menyelesaikannya. Jadi kita memiliki tanggung jawab global,” katanya.
Sebelumnya, dalam pidatonya di pembukaan OOC 2018, Kerry menegaskan bahwa laut saat ini membutuhkan international understanding atau persamaan persepsi antar negara yang dituangkan dalam suatu perjanjian.
Dengan memiliki kondisi perikanan yang berkelanjutan, maka nelayan yang berkuasa atas laut. “Kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak bagi masyarakat dengan menerapkan prinsip keberlanjutan ini,” imbuh Kerry. (rhm)