Inflasi Bali pada November 2021 Meningkat sebesar 0,63 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan, secara spasial, inflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,71% (mtm) dan 0,12% (mtm).

2 Desember 2021, 22:11 WIB

Denpasar – Dibanding bulan Oktober yang mencatatkan deflasi sebesar -0,19% (mtm) Provinsi Bali pada bulan November tahun 2021 mencatat peningkatan inflasi sebesar 0,63% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan, secara spasial, inflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,71% (mtm) dan 0,12% (mtm).

Diuraikannya, peningkatan tekanan harga terjadi pada seluruh kelompok, dengan tekanan tertinggi pada kelompok volatile food, yang diikuti oleh kelompok administered price dan core inflation.

54 Tahun Indosat Ooredoo, Berkomitmen Unggul dalam Layanan Digital RI

Secara tahunan, Bali mengalami inflasi sebesar 1,87% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,45% (yoy) dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,75% (yoy).

“Kelompok barang core inflation mencatat inflasi sebesar 0,54% mtm (1,52% yoy), terutama disebabkan oleh naiknya harga canang sari,” sambung Trisno Nugroho.

Peningkatan harga canang sari seiring dengan meningkatnya frekuensi upacara keagamaan sepanjang bulan November 2021 sejalan dengan pelaksanaan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Galungan dan Kuningan.

Presiden Jokowi Akan Pamerkan Hutan Mangrove Bali kepada 20 Kepala Negara

Artikel Lainnya

Terkini