Kabarnusa.com – Proyek peningkatan struktur jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali atau pada KM 106 sampai KM 107 yang dikerjakan oleh PT Nata Putra, Sleman, Yogyakarta, memunculkan masalah.
Setelah sejumlah warga mengaku terganggu aktvpitasnya lantaran bongkaran got di depan rumah mereka dibiarkan terbuka, kini giliran pengurus masjid
Para Jemaah Masjid Nurul Ibad, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana mengeluhkan pihak pelaksana proyek, lantaran alat berat proyek berupa wales mengganggu aktipitas jemaah.
Di mana lahan parkir Masjid Nurul Ibad yang lokasinya berdekatan proyek tersebut digunakan untuk memarkir alat berat berupa wales oleh pihak proyek sejak sebulan lalu.
”Wales itu sangat mengganggu jemaah, terutama saat jumaatan. Bayak jemaah yang menggunakan mobil tidak bisa parkir karena ada wales,” terang Ibu Idra, jemaah yang tinggal bersebelahan dengan masjid tersebut.
Apalagi, di masid sering ada bus-bus besar berhenti memberikan kesempatan penumpangnya untuk bersembahyang. Namun lantaran ada wales terparkir di depan Masjid, bus kesulitan parkir.
“Pihak masjid sudah pernah berusaha mencari pihak pelaksana proyek ke kantor dereksinya agar wales segera dipindahkan tapi tidak pernah ketemu karena kantornya sepi,” ujar Ibu Indra.
Pihak penanggungjawab proyek belum bisa dikonfirmasi. Kantor dereksinya dalam keadaan tutup dan pihak pelaksana tidak ada di tempat.
Menurut pemilik rumah yang dikontrak untuk kantor direksi, sejak sebulan tiga orang penanggungjawab proyek yang biasa menempati kantor dereksi pulang ke Jawa.
“Bongkaran got juga terlalu lama tidak ditutup. Kami sampai tidak bisa mengeluarkan mobil. Jadi kemana-mana kami terpaksa naik motor. Mobil juga kotor karena tidak bisa dibawa ketempat cuci mobil,” kata pemilik rumah yang dikontrak pihak pelaksana proyek.(dar)