Jampasnas di Bali, Bekali Pemuda Hindu Wawasan Kebangsaan dan Tangkal Radikalisme

3 Juli 2019, 07:45 WIB
jampasnas
Konferensi pers Jambore Pasraman Nasional (Jampasnas) di Denpasar, Bali

Denpasar – Para pemuda Hindu se-Tanah Air mengikuti Jambore Pasraman Nasional (Jampasnas) di Bali yang bertujuan memperkuat rasa persaudaraan dan cinta NKRI serta menangkal pengaruh radikalisme.

Ketua panitia Jambore Pasraman 2019 I Wayan Buda menjelaskan, dalam kegiatan tersebut diisi dengan pendidikan umum dan agama. Bagaimana, aktualisasi nilai-nilai keagamaan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pasraman berlangsung 2-7 Juli ini, juga menunjang program pemerintah dalam memberikan pemahaman dan bekal para pemuda Hindu tentang pentingnya membangun persaudaraan, kebersamaan diantara mereka.

Apalagi, diakuinya, jumlah guru agama Hindu masih kurang maka untuk mengisi kekosongan itu dengan bekal pengetahuan agama bisa dilakukan melalui ajang Jambore Pasraman yang sudah digelar kelima kalinya ini.

Selain pendidikan pelajaran agama, peserta jambore juga diajak untuk melakukan Tirta Yatra hingga kegiatan yoga.

“Melalui kegiatan ini, bisa memberi makna bagaimana, kita memayungi anak-anak, pemuda Hindu supaya memiliki pemikiran kebersamaan, persaudaraan dengan saudaranya di seluruh Indonesia,” tandas Buda saat konferensi pers di Denpasar, Selasa 2 Juni 2019.

Ajang nasional ini, digelar setiap tiga tahun sekali dimulai tahun 2007 di Jakarta, disusul Solo, Jakarta, Yogyakarta dan sekarang di Bali.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag I Made Sutresna juga hadir menyampaikan tentang bagaimana peran lembaga tingkat dasar, menengah dan tinggi dalam menyiapkan generasi Hindu untuk bisa menjaga pilar-pilar darma atau kebaikan.

“Untuk bisa menjaga melaksanaka darma itu, perlu tools, kita harus membuat kebijakan pembinaan nilai agama kepada seluruh masyarakat,” sambungnya.

Karena itulah, dipilih kegiatan dengan moel Jambore Pasraman guna menjawab tantangan jaman dan tuntutan perubahan yang demikian cepat, agar generasi muda utamanya di perkotaan, tidak tergelincir ke hal yang negatif.

Bekal agama dan nilai-nilai tentang hidup bermasyarakat, toleransi hingga wawasasan kebangsaan diberikan kepada anak-anak generasi muda. Dalam ajang ini, ada 25 peserta dari tiap-tiap provinsi yang ikut dalam kegiatan yang dijadwalkan dibuka Menteri Agama Lukman Hakim.

“Jadi, tidak hanya disi dengan kegiatan foto bersama melainkan mematangkan kesamaan, mengembangkan solidaritas, persaudaraan agar mereka solid, bisa menjaga dan menjalankan pilar-pilar darma di setiap provinsi masing-masing,” katanya menegaskan.

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Panitia Jambore Pasraman Nasional I Made Santika menambahkan, kegiatan ini diisi dengan pemahaman kepada peserta seperti bahaya penyalahgunaan narkoba, wawasan kebangsaan hingga membentengi para pemuda Hindu dari papara virus radikalisme.

“Kami juga memberi penekanan dalam kegiatan ini, tentang penamanan nilai nilai agama yang bisa menghargai pemuluk agama lainnya,” tutur Santika.

Bagaimana, pemuda Hindu, bisa menghormati nilai-nilai kemanusiaan, jangan sampai ada langkah kekerasan dan lainnya. Jadi kegiatan ini bisa menjadi model pembelajaran, yang memberi penekanan untuk saling menghargai dam mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama.

“Diharapkan, setelah mengikuti Jampasnas ini, outputnya, agar anak-anak santun, saling menghagai, mengembangkan persaudaraan dan cinta NKRI”, katanya menegaskan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini