BULELENG– Calon Gubernur Bali Wayan Koster diyakini akan bisa mempercepat pembangunan di Kabupaten Buleleng jika kelak diberi kepercayaan masyarakat dalam Pilgub Bali pada 27 Juni 2018
Sekitar 5 ribuan warga se-Kecamatan Sukasada, Buleleng dan sekitarnya, menghadiri simakrama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace), di Lapangan Umum Desa Panji, Buleleng, Bali, Rabu (4/4/2018).
Tak hanya ribuan warga, simakrama kali ini juga diwarnai penampilan parade budaya.
Dalam simakrama ini, Koster didampingi istri Ny Putri Suastini Koster, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Gede Supriatna, Ketua DPC PDIP Putu Agus Suradnyana, kader PDIP Buleleng Nyoman Sutjidra, anggota Fraksi DPRD Bali Dewa Nyoman Rai, Gede Kusuma Putra, para anggota Fraksi PDIP Buleleng, Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta, penyanyi Mr Botax serta sejumlah tokoh masyarakat se-Kecamatan Sukasada.
Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana, pada kesempatan tersebut, mengaku sangat gembira. Pasalnya, setiap kali turun simakrama ke tengah masyarakat Buleleng, Koster-Ace selalu disambut antusias oleh warga, hingga mencapai ribuan orang.
Sebagai ungkapan rasa bahagianya, Agus yang juga bupati Buleleng mempersembahkan sebuah hiburan untuk warga yang hadir.
Selanjutnya, Agus mengungkapkan bahwa berkat bantuan Wayan Koster selama tiga periode menjadi anggota DPR RI, pembangunan yang dibutuhkan masyarakat Gumi Panji Sakti, sangat terbantu.
Karena PAD (Pendapat Asli Daerah) Buleleng sedikit, Agus meminta tolong Koster agar dibantu anggaran dari APBN.
“Pak Koster nto nak tipe kerja, kerja, kerja gen. Sing ngabe sebeng gen care ane lenan. Be sing zaman care jani ngabe sebeng gen. Pak Koster care siap kancingan, cenik tapi wanen, jeg maju terus,” ujarnya, dalam bahasa Bali, yang disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Melihat kesungguhan Koster dalam membangun Kabupaten Buleleng, Agus mengungkapkan keyakinannya bahwa calon gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini terpilih sebagai gubernur Bali periode 2018-2023 serta mampu mempercepat proses pembangunan di Buleleng.
Harapan itu disampaikan Agus Suradnyana, mengingat potensi daerah Buleleng sangat luar, akan tetapi masih tertinggal dengan kabupaten/ kota lain di Bali.
“Inilah pola Satu Jalur. Bupati Buleleng dan gubernurnya Satu Jalur, sehingga percepatan pembangunan Buleleng bisa terealisasi. Jadi di utara pun akan bisa berkembang seperti di Bali Selatan,” tegas Agus. (*) .