Kabarnusa.com – Wacana figur calon Gubernur Bali terus menggelinding termasuk aspirasi kader agar Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta merangkul anggota DPD RI Gede Pasek Suardika sebagai pendampingnya kelak.
Setelah Sudikerta menyatakan kesiapannya bertarung dalam Pilgub Bali, kini suara-suara di internal Partai Beringin, mulai mewacanakan figur yang tepat mendampingi Sudikerta.
Sejumlah sumber di lingkaran Golkar menyebutkan, Sudikerta cukup layak disandingkan dengan Gede Pasek Suardika (GPS) sebagai wakil gubernur.
“Saya kira, Pasek cocok mendampingi Sudikerta. lawannya bisa head to head dengan Koster yang kemungkinan berpasangan dengan Rai Mantra (Wali Kota Denpasar), ” bisik sebuah sumber kepada wartawan Kamis 25 Februari 2016.
Lantas, bagaimana tanggapan Sudikerta yang masa jabatannya sebagai wakil gubernur berakhir 2018.
Dengan jurus diplomatis, Sudikerta menegaskan, siapapun bisa dijadikan wakil untuk mendapinginya bertarung di Pilgub nanti.
Sementara, Pasek Suardika belum bisa dimintakan tanggapan, atas aspirasi yang menyandingkan namanya dengan Sudikerta. Saat dihubungi lewat ponselnya, tidak ada diangkat.
Di mata pengamat politik Nyoman Subanda, pertarungan head “to head ” antara Sudikerta dan Koster di Pilgub Bali mendatang, masih terlalu dini diwacanakan.
Pasalnya, selain Koster, ada elit PDIP lainnya yang layak diwacanakan sebagai calon gubernur seperti AA Puspayoga dan Rai Mantra. Hanya saja, semua bergantung pada keputusan DPP siapa yang dianggap layak setrategis memimpin Bali ke depan.
Tidak kalah pentingnya, dalam menentukan kemenangan, pada posisi wakil gubernur yang akan mendampingi Koster atau Sudikerta.
“Secara geopolitik sangat penting termasuk koalisi partai nantinya,” kata Subanda secara terpisah. Misalkan, apakah Koalisi Bali Mandara, masih solid dan bisa mengulang sukses Pilgub Bali 2013 atau sebaliknya.
Demikian juga, koalisi parpol dan investasi sosial kedua figur di masyarakat, akan menjadi faktor menentukan siapa yang nantinya mendapat dukungan publik.(rhm)