Kadisdukcapil Tabanan Respon Cepat Keluhan Netizen di Medsos

13 Desember 2017, 20:13 WIB
Kadisdukcapil%2B2
Kepala Disdukcapil Kabupaten Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana (foto: Dok Kabarnusa.com)

TABANAN – Adanya media sosial membuat netizen, warga internet (warganet) bisa mencurahkan perasaannya setiap saat. Seperti yang dilakukan Abrot Ajuz, salah seorang netizen yang menulis keluhan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tabanan, Bali terkait pengurusan dokumen kependudukan di grup Face Book Suara Tabanan, Rabu (13/12/2017)

Netizen Abrot Ajuz yang mengaku dari Banjar Bantiran, Desa Bantiran,Kecamatan Pupuan ini mengeluhkan sulitnya mengurus dokumen kependudukan karena jarak desanya dengan Kantor Disdukcapil di Kota Tabanan yang lumayan jauh sehingga sering tidak mendapat nomor antrian setiap kali mengurus dokumen kependudukan.

“Pengalaman tyang pribadi setiap tyang ke Tabanan (Disdukcapil) tiba di sana sudah siang sekitar jam 10, setiap tyang ambil no antrean ktp pasti sudah habis, jadi terpaksa balik dengan tangan kosong. Ketika tyang ambil nomor antrean untuk urusan yang lain pasti nomornya sudah di atas 100,” keluh Abrot Ajuz

Abrot Ajuz menambahkan, kadang-kadang dirinya juga sabar menunggu pelayanan di Disdukcapil supaya ada hasil pengurusan dokumen kependudukan yang dibawa pulang. Tapi kadang dirinya sudah menunggu lama malah pak kadis yang tidak ada.

“Jadi tyang mesti balik dengan tangan kosong alias tidak ada hasil dan beberapa hari kemudian saya lagi ke Tabanan untuk mengambil yang saya tinggalkan. Yang tyang rasakan adalah berat di ongkos perjalanan karena mesti bolak-balik Tabanan-Desa Bantiran,” keluhnya.

Terkait keluhan netizen tersebut, Kepala Disdukcapil Kabupaten Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana saat dikonfirmasi memberikan apresiasi dan tanggapannya.

Pertama, warga yang tinggalnya jauh dari Kota Tabanan disarankan harus berani mengorbankan waktu, pagi-pagi sekali berangkatnya agar tidak kesiangan sampai di Kantor Disdukcapil. Kedua untuk mengurus dokumen bisa dikoordinir oleh petugas operator yang ada di kecamatan dan ini sudah jalan.

“Warga yang mau mengurus dokumen kependudukan harus proaktif mencari informasi di kantor desa atau kecamatan. Di Kecamatan Baturiti, Perbekel Bangli biasa membawa berkas. Bahkan tadi sampai membawa 15 berkas dan tetap saya terima walaupun nomor antrean habis,” katanya.

Saran lainnya, warga bisa lapor ke pengaduan yang diketuai Sekretaris Disdukcapil. “Jika masyarakat ada kendala dalam pengurusan dokumen kependudukan, silakan hubungi bagian pengaduan yang nomor telponnya sudah terpampang di banner yang ada di kantor Disdukcapil. Pasti ada solusinya,” katanya.

Hal itu diungkapkan Kadis Agung Rai Dwipayana agar masyarakat tidak bertanya kepada orang yang tidak tepat sehingga bisa terjadi mis komunikasi dan tidak ada solusinya.

Sebagai aparat yang ingin memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat, Dwipayana berharap warga masyarakat yang datang ke Disdukcapil bisa semuanya dilayani.

Namun hal itu kadang terbentur oleh waktu, jumlah tenaga serta hal-hal non teknis lainnya seperti gangguan jaringan internet atau server di pusat yang tidak stabil.

Dwipayana berharap, ke depan pelayanan bisa terus ditingkatkan melalui berbagai inovasi misalnya melalui WA atau media lainnya.

“Kami sedang merancang berbagai inovasi agar pelayanan ke depan bisa lebih baik lagi. Bila selama ini masih ada kekurangannya di sana-sini, kami mohon maaf. Kami akan tetap berupaya memberikan pelayan terbaik,” pungkasnya. (gus)

Artikel Lainnya

Terkini