Kain Endek Dipakai Christian Dior, Dekranasda Ingatkan Kesejahteraan Perajin Bali

7 Oktober 2020, 20:54 WIB
karyakreatif2020
Ketua Dekranasda Bali Ni Putu Putri Suastini Koster mengaku bangga
dengan dipakainya kain endek oleh Christian Dior seorang perancang dari
Perancis/ist.

Denpasar – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster
mengajak agar seluruh pelaku UMKM di Bali yang jumlahnya mencapai 327 ribu
mampu agar merevolusi industri dan ikut serta dalam mengikuti market place
melalui era digitalisasi dan menguasai informasi teknologi.

Putri Koster menyampaikan itu, di acara “Bali Jagadhita Culture Week” yang
dilaksanakan selama tiga (3) di Denpasar, mulai 7-9 Oktober 2020. Putri
mengaku bangga dengan dipakainya kain endek oleh Christian Dior seorang
perancang dari Perancis.

“Hanya saja, pengrajin Bali harus tetap waspada agar jangan sampai pengrajin
yang memiliki ide dan produksi namun jauh dari kesejahteraan,” katanya
mengingatkan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan
keprihatinannya atas kontraksi ekonomi yang sudah memasuki triwulan ketiga
akibat pandemi Covid-19 yang belum juga menampakkan kelandaiannya.

Hal ini serta merta mengakibatkan perekonomian rakyat semakin terpuruk karena
seperti yang kita ketahui bersama bahwa perekonomian Bali sebagian besar
bertumpu pada tingkat kunjungan pariwisata.

Walaupun begitu, Wagub Cok Ace terus mendorong upaya pemulihan ekonomi yang
dilakukan sejumlah pihak, seperti salah satunya kegiatan Karya Kreatif
Indonesia seri-2 yang diprakarsai Bank Indonesia.

Pada kesempatan ini Wagub Cok Ace mengajak semua pihak untuk meningkatkan
kerjasamanya dalam membangkitkan ekonomi kecil mikro dan menengah.

Selain itu pihaknya juga mendorong agar seluruh masyarakat Bali mulai
menumbuhkan kecintaannya terhadap produksi lokal baik itu kebutuhan sandang
ataupun pangan.

UMKM memberi dampak positif karena secara aktif terus berupaya untuk tumbuh
dan berkembang dalam rangka menopang perekonomian rakyat.

Wabah pandemi menimpa seluruh dunia sehingga terjadi perubahan pergerakan
globalisasi menjadi gerakan yang hanya memikirkan internal kondisi di dalam
negeri.

Mari bersama kita bangkit dan gunakan kondisi ini sebagai momentum yang tepat
untuk kembali pada prinsip bagaiamana berdikari secara ekonomi yang
sesungguhnya, dan dapat memanfaatkan kondisi akibat Covid-19 ini untuk mampu
menumbuhkan kecintaan kita terhadap produk lokal Bali.

“Menggunakan produksi sendiri dan mengkonsumsi olahan makanan kita sendiri,”
ungkap Cok Ace.

Dengan mengangkat tajuk “Bali Jagadhita Culture Week” kegiatan yang
dilaksanakan selama tiga (3) mulai 7-9 Oktober ini diharapkan mampu menjual
produk lokal secara virtual kepada pihak luar baik luar negeri ataupun dalam
negeri.

Layaknya pada pelaksanaan Karya Kreatif Indonesia seri-1 yang mampu meraih
total penjualan terbesar seluruh Indonesia. Dari 34 Provinsi di Indonesia,
UMKM binaan Bank Indonesia mampu meraih penjualan sebesar 700 juta dalam
jangka waktu tiga (3) hari.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa pameran
Karya Kreatif Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 2015, kali ini pameran
ke 5 dengan model virtual.

Meskipun model yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, namun melalui Karya
Kreatif Indonesia ini, maka UMKM binaan Bank Indonesia terus di dorong
melakukan perbaikan agar mampu berperan memberikan kontribusi dengan cara
memperluas market place baik pasar lokal ataupun internasional.

Salah satunya dengan cara merancang busana dari kain menjadi pakaian yang baik
dan menarik sehingga mampu menembus pasar dan mampu diterima ditengah
masyarakat.

Untuk Karya Kreatif Indonesia seri-2 kali ini, sebanyak 14 UMKM binaan Bank
Indonesia yang turut serta.

Nampak hadir pada kegiatan kali ini adalah Ketua
Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster, Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Provinsi Bali I Wayan Jarta, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Bali dan segenap pimpinan Bank Indonesia Bali. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini