Kapal LCT Mogok di Ketapang, Gilimanuk Siaga Penuh

8 April 2015, 15:16 WIB

IMG 20150408 03600

Kabarnusa.com – Keputusan Dirjen Perhubungan Darat IR No. SK 885/AP.005/DLJD/2015 tentang larangan penggunaan kapal LCT sebagai angkutan penyebagan. Ternyata menuai protes dari perusahan kapal LCT yang selama ini melayani penyebrangan Ketapang-Gilimanuk.

Aksi mogok tersebut dilakukan di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mulai dilakukan Rabu (8/4/2015) sejak pukul 09.00 waktu setempat.

Sebanyak 14 armada kapal LCT milik 9 perusahan yang tergabung dalam Gabungan Perusahan Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (Gapasdap), salah satunya kapal LCT Sri Tanjung milik Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur.

Direktur Oprasional ASDP Gilimanuk Wahyudi Susianto dikonfirmasi di Gilimanuk membenarkan ada 14 armada kapal LCT mogok beroprasi.

Menurutnya mereka mogok sebagai ungkapan protes atas keputusan Dirjen Perhubungan Darat tersebut, sesuai surat yang diajukan oleh DPC Gapasgap Banyuwangi kepada Kapolres Banyuwangi dan Kapolres Jembrana tentang permohonan keamanan terkait aksi mogok yang mereka lakukan.

“Sebenarnya mulai bulan Mei mendatang semua kapal LCT tidak boleh melayani penyebrangan. Tapi LCT mulai hari ini sudah tidak beroprasi sebagai ungkapan protes, sampai batas waktu yang tidak ditentukan sesuai surat yang mereka ajukan,” terang Wahyudi Susianto.

Menurutnya dalam surat aksi protes tersebut mereka meminta pihak pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi kapal LCT agar bisa beroprasi melayani penyebrangan hingga tahun 2017 mendatang.

“Karena LCT mogok, kita oprasikan tiga KMP untuk melayani penyebrangan di LCM. KMP di dermaga MB juga bisa membantu memuat truk-truk dengan berat muatan dibawah 20 ton. Kalau di atas 20 ton dilayani tiga KMP yang beroprasi di dermaga LCM,” ujarnya.

Untuk sementara mulai saat mogok hingga siang ini arus penyebrangan masih lancar, namun diperkirakan kemacetan dan antrean kendaraan akan terjadi mulai sore hingga malam hari. Meningat kedatangan truk-truk besar mulai sore hingga malam hari.

Sementara itu terkait aksi mogok LCT ini, jajaran Polres Jembrana siaga penuh di pelabuhan Gilimanuk dengan menerjunkan kekuatan penuh.

Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi segalan sesuatunya yang bisa mengancam situasi kamtibmas. Kekuatan Polres Jembrana juga masih dibantu personil Brimob Polda Bali dan aparat TNI. Pengamanan di Gilimanuk juga sempat dipantau oleh Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi siang ini. (dar)

Berita Lainnya

Terkini