Amlapura – Dugaan kasus pemukulan terjadi di Banjar Yeh He, Selat
Kabupaten Karangasen Bali berakhir damai diselesaikan secara skala dan niskala
kedua belah pihak.
Perdamaian dilakukan secara skala dan niskala dengan melakukan sembahyang
bersama serta upacara medewa saksi di pura puseh Sibetan, Bebandem,
Karangasem.
Proses medewa saksi sekaligus ngaturang guru piduka ini atas inisiatip pelaku
jro Mangku Gede Sidaguna alias Jro Mangku Galon. Upacara medewa saksi ini
dilakukan di pura puseh Sibetan, Kamis (20/5/2021).
Jro Mangku Setiti selaku pemangku pura puseh Sibetan memimpin upacara sekitar
pukul 10.00 wita.
Prosesi melibatkan krama Banjar Pengawan dari warga Pande yang merupakan
kerabat korban I Wayan Kartika. Medewa saksi dilakukan dengan sembahyang
bersama dengan melibatkan korban dan pelaku serta kerabatnya dan warga.
Usai persembahyangan Jro Mangku Sidaguna atau pelaku sempat mengatakan kalau
itu hanya mis komunikasi saja. Dirinya dan korban sudah berdamai.
Perdamaian proses perdamaian sempat dilakukan di kantor desa Sibetan, Senin
(17/5/2021) lalu. Saat pertemuan tersebut jro Mangku Galon mengutarakan
niatnya untuk menggelar persembahyangan.
Ini dilakukan agar permasalahan yang ada selesai secara tuntas skala dan
niskala. Sehingga tidak ada masalah lagi dilain hari. “Kalau untuk
persembahyangan ini memang inisiatif dari saya,” ujarnya.
Kartika mengatakan, persoalan ini sudah selesai. Dirinya jugq sudah mencabut
laporan ke Polres Karanngasem. Antara Kartika dan Jro Mangku Galon tadi sempat
foto bersama sambil berangkulan.
Nampak kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan melupakan masalah yang
sempat terjadi.
Diketahui kejadian ini terjadi sebanyak dua kali. Pertama (8/5/2021) lalu.
Dimana jro Mangku Galon kurang puas dengan hasil kerja Kartika yang
memgoperasikan alat berat di lahan galian miliknya.
Saat itu sempat terjadi persoalan sehingga sempat terjadi kekerasan fisik.
Kartika langsung di berhentikan pemilik alat berat dan digantikan dengan
operator lain.
Seminggu kemudian Kartika ke rumah Jro Mangku dengan tujuan mencari tanda
tangan agar uang makan hasil kerjanya keluar. Saat itu terjadi salah paham
lagi sehinga Kartika sampat kena pukul.
Jro Mangku Sidaguna membantah kalau dia telah melakukan pemukulan.
Dirinya berdalih karena saat itu rame anak muda di rumahnya. Sehingga tidak
tahu sampai terjadi insiden tersebut. Keduanya sudah saling memaafkan dan
sepakat tidak ada persoalan lagi. (nik)