KBA Tegeh Sari Binaan Astra Gelar Pasraman Hijau Ajak Siswa Berkebun Organik saat Liburan

Melalui Komunitas Natah Rare KBA Tegeh Sari Binaan Astra mengadakan Pasraman Hijau yang ke-2 dengan mengajak anak berkebun organik saat liburan sekolah

30 Juni 2023, 15:15 WIB

Denpasar – KBA Tegeh Sari binaan Astra melalui Komunitas Natah Rare mengadakan Pasraman Hijau yang ke-2 dengan mengajak anak berkebun organik saat liburan sekolah selama seminggu penuh 18 -25 Juni 2023 .

Komunitas Natah Rare Banjar  Tegeh Sari, berada di Kelurahan Tonja, Denpasar mengisi edisi liburan siswa dengan kegiatan berkaitan dengan sustnaibility

Lokasi Papelaksanaan berada di 2 tempat, Bale Banjar Tegeh Sari dan Kebun Kampung Hijau.

Peserta Pasraman Hijau siswa  SD di kawasan  Kelurahan Tonja, melibatkan 47 siswa dari 5 SD yang ada di Kelurahan Tonja.

Siswa yang berasal dari luar  Kelurahan Tonja bisa mengikuti acara ini.

Para Siswa diajak untuk berkebun organik mulai dari menanam, membuat pupuk sampai memanen. Selain berkebun organik, juga digelar berbagai kegiatan positif tentang alam selama seminggu.

Hari Pertama, Pembukaan dan Ban The Big 5 dan Kerajinan Koran Bekas Program hari pertama adalah pembukaan Kepala Kelurahan Tonja, dilanjutkan dengan edukasi dan games pemilahan sampah berbasis sumebr, pengenalan 5 sampah plastik yang dilarang, dan pembuatan handycrat dengan memanfaatkan koran bekas.

Hari Kedua, Eksplorasi Kebun
Program kegiatan eksplorasi kebun yang dibagi ke dalam beberapa pos termasuk membuat kompos, menanam, sampai memanen. Kegiatan ini diselingi dengan games yang seru seperti mencari warna yang ditentukan dari apa yang ada di kebun.

Hari Ketiga, Mendongeng & Eco Color Kegiatan menggambar dan mewarnai dengan warna alam, serta belajar cara mendongeng melalui games.

Hari Keempat & Kelima, Pelatihan Project Siswa SD diuji kreatifitasnya yaitu membuat project concept untuk ditampilkan pada hari terakhir. Presentasi mural hasil lukisan eco color, musikalisasi puisi dan komitment lingkungan.

Pada kegiatan Pasraman Hijau ini terdapat empat kebun serupa yang dikelola oleh siswa, anggota banjar dan ibu-ibu PKK. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa merupakan sebuah pasraman hijau bagi siswa untuk mengenal lingkungan dan perkebunan sejak dini.

Dari sini, mereka juga akan menerapkannya di rumah masing-masing untuk membuat kebun sederhana. Selain kegiatan untuk siswa, juga digelar panen cabai dan sayur.

Hasil panen tersebut kemudian disumbangkan ke dapur umum korban kebakaran di Dusun Wanasari Denpasar.

Hari ke-6 Ujian Kenaikan Tingkat ke 4 Sanggar Tari, Sanggar Seni Natah Rare dengan Peserta 54 siswa.Tarian yang diuji adalah Tari Pendet, Tari Puspanjali, Tari Margapati, Tari Kebyar Duduk, Tari Condong dan Tari Tenun

Hari Ke 7 Penutup

Pameran STAR, Penyerahan Hadiah Pemenang Ujian Kenaikan Tingkat Sanggar Tari Sanggar Seni Natah Rare masing masing Kategori, Penampilan Dolanan, dan Penampilan Project berupa presentasi lukisan eco color dan musikalisasi puisi.

Ketua Korwil Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa Suraputra (IBHE) menyampaikan, tantangan utama dihadapi bersama adalah konsep hidup berkelanjutan dengan ketahanan pangan.

“Konsep ini tidak rumit, bisa diimplemetasikan siapa saja,” tuturnya dalam keterangan tertulisnya Kamis 30 Juni 2023.

Pasraman ini mengajarkan prosesnya, alasannya, dan bagaimana caranya. Keberlanjutan merupakan proses tanpa henti bagaimana mengedukasi satu generasi ke generasi berikutnya. Ketahanan pangan merupakan keberlanjutan sumber energi dan sangat lekat dengan kultur masyarakat Indonesia.

“Kita harus menjadi support system untuk lingkungan kita sendiri,” sambungnya.

Sekecil apapun yang kita tanam hari ini pasti akan ada dampaknya.

Saatnya bersama membangun support system , membentuk karakter siswa peduli lingkungan kemudian secara beriringan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelajutan (sustainable development)

Pengurus kegiatan Pasraman Hijau, Gede Mantrayasa menyebutkan kegiatan aktif pasraman hijau mengisi waktu liburan siswa banyak diisi dengan kegiatan positif mengenal lingkungan dan perkebunan sejak dini.

Terdapat empat kebun yang sama dikelola oleh siswa, anggota banjar dan ibu-ibu PKK di masing-masing area.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat diterapkan dilingkungan keluarga masing-masing,” tutupnya. ***

Artikel Lainnya

Terkini