Kebutuhan Air Bersih Pura Besakih Terpenuhi, Bantuan FARA dari Mata Air Tirta Lateng

24 Mei 2025, 07:57 WIB

Karangasem– Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan apresiasi kepada Forum Aksi Rare Angon (FARA) atas kontribusinya dalam mendukung adat dan budaya Bali. Kontribusi tersebut berupa sumbangan pembangunan instalasi pemipaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air di Pura Agung Besakih.

Penyerahan bantuan ini dilaksanakan pada Jumat (23/5) di Pura Kiwa Tengen, Kawasan Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem. Gubernur Koster secara langsung menyerahkan bantuan pemipaan air bersih dan sebuah Sangku kepada Jro Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha.

Acara tersebut turut disaksikan oleh pemangku Pura Besakih dan Kepala Otorita Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta.

Gubernur Koster menjelaskan bahwa air bersih dari mata air Tirta Lateng sangat esensial untuk kepentingan upacara di Pura Agung Besakih.

Ia menekankan bahwa pengambilan air dari Tirta Lateng sudah sesuai dengan tradisi dan sebagai anugerah dari Ida Betara. Air tersebut kini telah disalurkan langsung ke Pura Penataran Agung Besakih.

Ketersediaan pipa dari FARA ini mempermudah para pengempon Pura dalam memenuhi kebutuhan Toya atau Tirta untuk sarana upacara. Setelah meninjau langsung, Gubernur Koster menyatakan keyakinannya bahwa dengan debit air yang tinggi, tidak akan ada lagi kendala dalam memenuhi kebutuhan air untuk upacara dan pelayanan pemedek.

Ia juga mengapresiasi inisiatif FARA yang mempermudah kebutuhan upacara di Pura Besakih.

Lebih lanjut, Gubernur Koster meminta kepada Bendesa Adat Besakih dan para pengempon untuk mengelola dan merawat jaringan pemipaan air bersih ini dengan baik agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh umat Hindu yang bersembahyang di Pura Besakih.

Koster menekankan pentingnya menjaga Pura Agung Besakih sebagai Padma Bhuwana, yang merupakan pusat spiritual dan simbol kebudayaan adiluhung Bali.

Dr. Ketut Agus Karmadi, Ketua Forum Aksi Rare Angon (FARA), menjelaskan bahwa FARA adalah komunitas yang berfokus pada pemberdayaan adat, sosial, budaya, agama, kemasyarakatan, dan lingkungan berdasarkan prinsip Tri Hita Karana.

FARA berkomitmen untuk mendukung pembangunan Bali, dan dalam konteks ini, mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam memelihara dan memperbaiki Kawasan Pura Agung Besakih. Semangat inilah yang mendorong FARA untuk membantu pemasangan jaringan pipa air yang dialirkan dari mata air keramat Toya Tirta Lateng, berlokasi sekitar 2 km di lereng Gunung Agung, menuju Pura Kiwa Tengen.

Dr. Karmadi berharap bantuan ini bermanfaat untuk kebutuhan ritual keagamaan, seperti Toya Tirta Wangsuhpada dalam upacara Hindu di Pura Besakih. Ia juga mengajukan permohonan kepada Gubernur Bali untuk bantuan pembangunan tembok pagar dan pelinggih di sekitar mata air Tirta Lateng guna menjaga kesakralan dan keasriannya.

Jro Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali atas perhatian berkelanjutan dalam menjaga kesucian Bali, khususnya Pura Agung Besakih. Ia menyatakan bahwa perhatian Gubernur Wayan Koster dan jajarannya telah sangat dirasakan di Besakih sejak periode pertama kepemimpinannya.

Bantuan dari FARA ini pun, menurutnya, tidak terlepas dari fasilitasi yang diberikan oleh Gubernur Bali. Jro Mangku Widiartha menambahkan bahwa sebelumnya, para pengempon Pura Agung Besakih harus mengambil Tirta sepanjang 2 km untuk upacara, namun kini prosesnya menjadi jauh lebih mudah karena air sudah mengalir langsung ke Pura Besakih.

Setelah acara serah terima, Gubernur Bali, didampingi Kepala Otorita Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali Nusakti Yasa Weda, dan Kepala Biro Humas dan Protokol IB Surja Manuaba, meninjau area pedagang di Kawasan Parkir Manik Mas, berinteraksi dengan para pedagang dan warga setempat.***

Berita Lainnya

Terkini