![]() |
Suasana pertemuan Kepala Diskominfo Tabanan (tengah) dengan sejumlah wartawan yang bertugas di Tabanan, Senin (13/7/2020) |
TABANAN – Pelaksanaan kehidupan New Normal yang dimulai sejak tanggal 9 Juli lalu di Kabupaten Tabanan adalah Tabanan Aman dan Produktif. Kehidupan new normal bukan kembali kehidupan yang dulu-dulu, tetapi kembali ke kehidupan seperti biasa tetapi dibatasi dengan protokol kesehatan covid-19, yakni melengkapi diri dengan masker, face shield, hand sanitizer atau antiseptik dan sosial distancing sehingga warga masyarakat dapat melaksakan kegiatan dengan aman dan produktif.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskoninfo) Kabupaten Tabanan Putu Dian setiawan mengemukakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan sejumlah wartawan di Aula Kantor Diskoninfo, Tabanan, Bali, Senin (13/7/2020)
Dian Putu Setiawan yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan tersebut menuturkan, selain menerapkan protokol kesehatan covid-19 tersebut, warga masyarakat juga tetap diimbau menerapkan Pedoman Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan selalu rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dr. I Nyoman Suratmika yang mengimbau adanya kerjasama seluruh masyarakat Tabanan agar tetap melakukan isolasi mandiri saat datang dari luar daerah, tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak sekali, menjalankan pola hidup bersih sehat, selalu rajin mencuci tangan dan menjaga jarak, menghindari kerumunan.
“Selain itu, selalu berpikiran positif dalam menghadapi situasi ini dan sangat diwajibkan untuk menggunakan masker apabila beraktivitas di luar rumah,” sarannya.
Kadiskes Suratmika juga mengemukakan, selama dua hari belakangan ini di Kabupaten Tabanan nihil penambahan kasus baru positif covid-19. “Data per hari ini, ada 8 pasien dinyatakan sembuh. Total komulatif positif tercatat ada 99 orang namun yang masih dirawat saat ini tinggal 21 orang,” paparnya.
Disebutkan, meski tingkat kesembuhan mulai banyak, disiplin terhadap protokol kesehatan tetap terus dilakukan, apalagi sudah mulai memasuki tatanan kehidupan baru dimana untuk di Kabupaten Tabanan lebih pada konsep menuju Tabanan Aman dan Produktif.
Menurut Suratmika, dari kasus transmisi lokal yang terjadi di Kabupaten Tabanan pada bulan Juni disebabkan dari klaster salah satu rumah sakit swasta yang kemudian menjadi klaster keluarga, yang kini masih menunggu tingkat kesembuhan saja. Dan untuk kasus positif di awal bulan Juli, lebih banyak karena transmisi lokalnya berasal dari luar daerah, yakni dari Kabupaten Badung dan Denpasar.
“Misalnya saja pedagang bermobil yang mobilitasnya banyak di Denpasar dan Badung terpapar di sana, dan selanjutnya menulari keluarganya, seperti kasus kejadian di Kecamatan Marga yang sampai menulari lima orang keluarganya yang salah satunya balita,” terangnya.
Sementara itu untuk hasil tracking salah satu pasien positif di wilayah Kecamatan Pupuan belum lama ini, yang menyebabkan satu klinik kesehatan di wilayah tersebut harus ditutup sementara lantaran sejumlah tenaga kesehatan sempat kontak dengan pasien bersangkutan, hari ini telah dilakukan swab pada 14 orang tenaga kesehatan setempat serta pada sejumlah keluarga terdekat pasien.
Begitu pun terkait kasus adanya 30 warga desa setempat juga telah dilakukan rapid tes pada Jumat sebelumnya. “Hasil swab tenaga kesehatan dan keluarga pasien kemungkinan 3 – 4 hari baru diketahui, jika negatif, layanan kesehatan sudah bisa dibuka kembali,” jelasnya.
Sementara untuk Puskesmas III yang sempat ditutup sementara lantaran salah satu tenaga kesehatannya terpapar Covid-19, mulai Senin ini sudah beroperasional kembali. Dibukanya kembali layanan kesehatan di Puskesmas Tabanan III dikarenakan hasil swab puluhan tenaga kesehatan hasil kontak tracking telah dinyatakan negatif. (*gus)