Keluarga Jurnalis Turut Jadi Korban Gempa Palu, AJI Galang Bantuan

2 Oktober 2018, 09:47 WIB
gempa%2Bpalu2
Tim SAR mengevakuasi korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah/foto:bnpb

PALU – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggalang bantuan dana dari sesama anggota AJI dan para simpatisan untuk membantu rekan-rekan jurnalis di Palu, Sulewasi Tengah yang turut menjadi korban dalam bencana gempabumi dan tsunami.

Diketahui, gempa magnitudo 7,7 mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018, pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berjarak 26 km dari Utara Donggala dengan kedalaman 10 km ini memakan korban nyawa dan menimbulkan kerusakan besar di Donggala dan Kota Palu.

Melansir rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin, 1 Oktober 2018, korban tewas mencapai 844 orang dan kemungkinan akan terus bertambah. Bencana ini berdampak pada nasib jurnalis, termasuk yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu.

“Berdasarkan pendataan yang dilakukan AJI, dari 68 anggota, sebagian besar diketahui selamat. Tapi masih ada yang belum bisa dikonfirmasi keberadaannya,” tutur Ketua Umum AJI Abdul Manan dalam rilis Selasa (2/10/2018).

Disebutkan, dari jurnalis yang selamat itu, ada yang rumahnya rata dengan tanah diterjang sunami, ada yang rumahnya rusak ringan hingga rusak parah akibat gempa. Ada juga yang keluarganya tak selamat akibat musibah ini.

Karenanya, guna membantu meringankan kawan-kawan kita jurnalis anggota AJI Palu, AJI Indonesia menggalang bantuan dana dari sesama anggota AJI dan para simpatisan.

Bagi yang ingin menyalurkan donasinya, silakan kirim melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Cut Mutia Jakarta Pusat, nomor rekening 0230-0100-2015-303 an. Aliansi Jurnalis Independen. Bukti donasi harap dikirim melalui http://bit.ly/Solidarity4JournalistsAJIPalu_KorbanTsunami atau WhatsApp ke 0813-8527-2758.

Donasi akan dibuka hingga 1 November 2018. Pemanfaatan dana akan disampaikan melalui email. “Bantuan kita mungkin tak bisa memulihkannya seperti sedia kala,” sambung Manan. Meski demikian, setidaknya meringankan beban dan membuat kawan-kawan kita yang jurnalis ini bisa segera kembali menjalankan profesi melayani publik untuk memperoleh informasi. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini