Kenakan Ulos, Gubernur Koster Ingin Bali Terdepan Amalkan Bhinneka Tunggal Ika

1 April 2019, 16:43 WIB
Gubernur Bali I Wayan Koster mengenakan pakaian tradisional Batak

Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak masyarakat untuk terus memperkuat citra Bali sebagai wilayah yang paling terdepan dalam pengamalan konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Menurutnya, Bali selama ini sudah menjadi percontohan bagi daerah lain sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi di tengah warganya yang multikultur.

“Untuk itu saya ajak semua warga untuk turut menjaga dan bertanggung jawab untuk hal itu,” tegas Gubernur Koster dalam audensinya bersama DPP Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB) di Ruang Tamu Gubernur Bali, Senin (1/4/2019).

Ditegaskan Koster, warga Bali bukan berarti orang asli Bali saja, namun termasuk meraka yang lama tinggal dan berdomisili di Bali tak peduli dari manapun asalnya.

“Semuanya punya hak dan kewajiban yang sama untuk turut berpartisipasi mendukung program pemerintah Daerah Bali,” tukas Ketua DPD PDI Perjungan Provinsi Bali itu.

Pihaknya mengapresiasi komunitas-komunitas asal daerah lain yang sudah menjadi bagian dari warga Bali, turut memperlihatkan keragaman identitas budayanya.

Hal itu menjadi warna yang berbeda karena Indonesia itu penuh warna dari berbagai budaya, golongan dan juga agama dan tugas kita juga di pemerintah untuk melindungi semua warga yang ada dan berdomisili di Bali tak peduli apapun golongannya.

Ketua Umum IKBB Ponta Simamora juga mengungkapkan kebahagiaannya atas perhatian gubernur dan pemerintah provinsi Bali yang telah memberikan perhatian terhadap keberadaan komunitas keluarga Batak Bali.

“Tujuan kami menjalin persaudaraan dengan saudara-saudara kita di Bali dan lebih baik lagi jika bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Bali kedepan,” tutur Ponta.

Ponta menjekaskan IKBB secara organisasi selain memiliki ribuan anggota aktif juga memiliki lembaga kesenian yang bertugas untuk melestartikan kesenian khas Batak di Bali seperti tarian tenun dan ukiran.

Karena itu, pihaknya merasa senang jika kedepannya bisa diikutsertakan dalam gelaran Pesta kesenian Bali (PKB). Selain itu, siap meminta masukan dan pemahaman dari Gubernur mengenai visi dan misi untuk pembangunan Bali.

Komunitas IKBB berkesempatan menyematkan kain tradisional batak yakni ulos kepada Gubernur Koster sebagai tanda persaudaraan. Bagi orang Batak, penyematan kain ulos ini bermakna tanda kasih, dari orang yang mengasihi kepada orang yang dikasihi.

“Juga sebagai simbolis doa agar orang diberikan keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” papar penasehat IKBB Erbin Simanjuntak usai prosesi penyematan kain ulos kepada Gubernur Koster. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini