Denpasar – Pemprov Bali diharpakan membentuk Satgas Karantina khusus
untuk meningkatkan prosedur penanganan mobilitas Warga Negara Indonesia (WNI)
dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk Indonesia melalui Bali.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan
Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo
menyampaikan itu saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Pemprov
Bali di Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Bali, Kamis (1/4/2021).
Pembentukan Satgas Karantina tersebut nantinya melibatkan seluruh komponen
dari lintas kementerian/lembaga dibantu TNI/Polri, sehingga penyelenggaraannya
dapat dilakukan secara terstruktur dan mandiri.
“Diharapkan Satgas Karantina ini bisa mandiri dan seluruh unsur baik itu
kementerian/lembaga ini berada pada satu komando, sehingga seluruh kedatangan
WNA dan WNI di Bali itu betul-betul melalui prosedur kekarantinaan kesehatan
sesuai ketentuan,” kata Doni.
Hal itu penting dilakukan karena selain guna mengendalikan angka kasus aktif
di Tanah Air, sekaligus guna mencegah adanya penularan strain baru Covid-19
yang berpotensi terjadi dari lalu lintas manusia yang masuk ke wilayah
Indonesia melalui Bali.
Terlebih momentum liburan panjang dan perayaan Hari Raya Idul Fitri dalam
waktu dekat, juga berpotensi memicu pergerakan masyarakat menjadi tinggi
sekali dan harus diantisipasi agar tidak terjadi ledakan kasus Covid-19.
Apabila hal itu terjadi, maka harapan untuk membuka kembali denyut nadi
perekonomian warga melalui sektor pariwisata dan budaya menjadi terkendala.
Jika tidak dilakukan dikhawatirkan strain baru dari beberapa negara menulari
masyarakat kita di sini, akibatnya nanti harapan kita untuk membuka pariwisata
di Bali akan terkendala.
Melalui kinerja Satgas Karantina tersebut, ke depannya dapat segera memulihkan
geliat ekonomi masyarakat.
Diketahui, selama pandemi melanda Tanah Air, wilayah Bali menjadi salah satu
yang mengalami tekanan ekonomi akibat lumpuhnya sektor pariwisata dan budaya
yang menjadi ikon dan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara sebagai
penyumbang devisa terbesar.
Bali secara nasional itu mengalami tekanan ekonomi yang sangat tinggi. Jadi
bagaimana supaya Bali tetap bisa survive menghadapi Covid-19 tetapi juga
kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
“Walaupun mungkin belum optimal, tetapi jangan sampai terlalu tertekan. Jadi
tidak terpapar Covid-19 dan tidak terkapar karena PHK,” jelas Doni
Pemerintah Indonesia terus memberi dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali
mulai dari Presiden Joko Widodo maupun beberapa kementerian/lembaga lainnya
termasuk Satgas Penanganan Covid-19.
Perhatian khusus itu dilakukan mengingat Bali juga menjadi ‘etalase’ Indonesia
di mata dunia. Oleh sebab itu, apabila Bali dapat mengendalikan Covid-19
dengan baik, maka tingkat kepercayaan sekaligus wajah bangsa Indonesia juga
akan semakin bagus lagi di mata internasional.
“Bali ini adalah pintu masuk dan juga menjadi etalase bangsa kita. Kalau Bali
bisa mengendalikan Covid-19 dengan baik, maka pamor bangsa Indonesia di mata
dunia internasional juga akan bagus sekali,” tutupnya. (rhm)