Kuta – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan apreasi dan dukungan pada even Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival.
Bahkan, Menteri Suharso Monoarfa rela berjam-jam menyaksikan pembukaan festival yang digerakkan oleh masyarakat dan stakeholder pariwisata di Badung itu.
Pembukaan even yang disaksikan ratusan pengunjung wisatawan dan masyarakat lainnya itu, secara resmi dibuka Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Jumat 18 November 2022
Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival berlangsung 18,19,20 dan 25,26,27 November 2022 itu, menampilkan beragam produk UMKM mulai fashion hingga kuliner.
Saat pembukaan festival, Menteri Suharso Monoarfa dan Menteri Sandiaga Uno serta budayawan Eros Djarot terkagum dengan menampilkan tari Kecak yang pertama kali dimaikan perempuan itu.
Pertunjukkan tari kecak diselipi dengan pesan pesan perdamaian dunia, menjadi suguhan spesial bagi masyarakat dan wisatawan Pasca-KTT G20.
Pengunjung festival juga akan mendapatkan suguhan penampilan Public Discussion, Barong Festival, Legong Festival, Sparefishing, Fishing Competition, Surfing, Tennis Beach, Soccer Beach Competition.
Semua kegiatan di selenggarakan di pantai Jerman Banjar Segara, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Saat peresmian festival ini Suharso Monoarfa didampingi Syamsunar dari Humindo Mega Pratama dan juga selaku ketua steering Committee Festival Pantai Jerman melakukan kunjungan ke Stand Pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di pantai Jerman.
Keberpihakan Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada pelaku UMKM dan masyarakat kecil ditunjukan langsung memberikan bantuan modal usaha ke 36 pelaku UMKM masing-masing 5 juta Rupiah.
Menteri Suharso Monoarfa dan Sandiaga Uno juga diajak berkunjung di Cafe Recycle atau Daur ulang bagaimana proses sampah untuk menjadikan bahan bekas menjadi bahan baru yang bernilai.
Tujuannya, mencegah penggunaan sampah plastik yang sebenarnya dan juga dapat menjadi sesuatu yang berguna dan mengurangi penggunaan sampah plastik, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi.
Kemudian, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca. pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan.
Selanjutnya, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai dan di jadikan karya yang bernilai ekonomis tinggi, seperti gitar listrik terbuat 100% dari sampah residu.
Salah seorang pelaku UMKM Wayan Suanda mengaku bersyukur bisa mendapatkan dukungan dari Menteri Suharso Monoarfa.
“Mudah-mudahan setelah ini, pariwisata semakin pulih, banyak wisatawan datang nanti bantuan uang ini untuk tambahan modal, ” ujar Wayan Suanda yang menjajakan pakaian di stand Festival Pantai Jerman. ***