Kepedulian Warga Terhadap Bayi Kembar Siam asal Buleleng Terus Berdatangan

13 Juli 2019, 10:24 WIB
IMG 20190712 WA0037
Simpati Majelis Taklim Forum Komunikasi Mualaf (Forkom) Sahabat Surga Bali kepada orang tua bayi kembar Siam asal Buleleng yang kini dalam perawatan di RSUP Sanglah Denpasar

Denpasar – Kelahiran bayi kembar siam asal Buleleng Bali putri pasangan pasangan Kadek Redita (24 tahun) Dan Puri Ayu Sumadi (18) terus mendapat simpati dari banyak pihak termasuk Majelis Taklim Forum Komunikasi Mualaf (Forkom) Sahabat Surga Bali.

Kepedulian Forkom Sahabat Surga Bali ditunjukkan dengan mendatangi orang tua bayi perempuan itu, Jumat (12/7/2019).

Difasilitasi Divisi Humas RSUP Sanglah Denpasar, melalui Kasubag Humas Dewa Ketut Kresna, Ibu -ibu Forkom diketuai Hj. Fatimah Arsini, menyampaikan keprihatinannya dan memberi dukungan termasuk bantuan dana kepada Kadek.

Bantuan dana itu, sebagai ungkapan rasa prihatin dan turut mendoakan agar tindakan operasi pemisahan yang tengah dipersiapkan Tim Medis RSUP Sanglah cepat terlaksana dan berjalan lancar.

“Mudah-mudahan ibunya lekas pulih dan kondisi bayinya terus stabil dan bagus sehingga operasi pemisahan segera terlaksana dengan selamat. Juga seluruh keluarga diberi kesabaran, Aamiin,” ucap Fatimah.

Kunjungan mereka, untuk menjenguk keluarga bayi kembar siam dalam rangka salah satu program Forkom, “Jumat Berbagi” yang rutin dilakukan Hari Jumat setiap minggunya.

“Kami berbagi rezeki kepada sesama termasuk anak yatim piatu, kaum dhuafa dan warga lain yang membutuhkan,” imbuhnya. Saat menerima rombongan Forkom, Redita menyampaikan terimakasih kepada semua pihak dan dokter dokter serta tim medis RS Sanglah dan masyarakat yang bersimpati kepada buah hatinya.

“Terimakasih terimakasih semuanya, saya juga minta didoakan agar kondisi anak saya cepat stabil dan bisa dioperasi dengan selamat,” ungkap Redita. Redita mengisahkan singkat, awalnya syok menghadapi kenyataan sang istri Putu Ayu Sumadi melahirkan bayi kembar siam (tubuh berdempetan).

Anak pertama ini lahir melalui bedah cesar di RS Santi Graha, Seririt, Buleleng pada 3 Juli 2019 lalu. Bayi kembar berjenis kelamin perempuan itu lahir dengan kondisi berdempetan pada bagian dada hingga perut.

Kepada wartawan, jumpa pers di Ruang Yudiatira RS Sanglah, Selasa 9 Juli 2019 lalu, dr. Dharma Artana mengatakan, keadaan bayi saat ini stabil. Hanya saja, kondisinya masih menunggu perkembangan lebih lanjut untuk dilakukan tindakan operasi.

“Jadi kondisi hari ini mulai stabil, suhu badan dalam keadaan normal, kemudian toleransi minum mulai ada sekarang,” ucapnya. Sementara tim medis, Dr. dr I Ketut Sudartana, Sp. B-KBD menambahkan, kondisi bayi berangsur stabil.

Semuanya sudah lebih bagus, sirkulasi, tekanan darah, suhu badan, minum juga toleransi, minumnya baik, jadi sampai hari ke enam dia lebih baik dari pada hari sebelumnya.

Ditambahkannya bayi juga sudah mendapat asi ibu melalui sistem transportasi ASI. Pihaknya juga sudah mendapat tranport ASI dari ibunya yang sedang berada di rumah sakit Singaraja, jadi asinya saja yang ditranport ke Sanglah.

Dr. Dharma menjelaskan juga program-program yang dilakukan untuk merawat bayi kembar siam ini. Kini, bayi sedang berada di fase stabilisasi menuju diagnostik jadi belum fase penanganan untuk pembedahan.

“Kita juga sudah mendapat kiriman ASI dari ibunya yang sedang berada di rumah sakit Singaraja, jadi asinya saja yang dikirim ke sini,” ucapnya. Jadi saat ini kita sedang berada di fase stabilisasi menuju diagnostik jadi belum fase penanganan untuk pembedahan,” tambahnya.

Saat ini tim dokter yang menangani bayi kembar menegaskan bahwa bayi masih butuh pemeriksaan khusus untuk lebih tau soal detail-detail perihal kondisinya. Tim medis akan menstabilkan terus kondisinya, sampai bayinya siap untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini