![]() |
Gubernur Bali I Wayan Koster.ist |
Denpasar – Aparat penegak hukum telah bekerja dengan baik dalam menangani masalah kerumunan massa pada malam Takbiran di Kampung Wanasari Denpasar karenanya jangan ada yang memojokkan aparat.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyanpaikan hal itu dalam menanggapi munculnya kasus kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan dan berpotensi penyebaran COVID-19 di Dusun Wanasari Kampung Jawa, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar,.
Yerjadinya kerumunan massa 23 Mei 2020 saat malam takbiran merupakan peristiwa yang bersifat spontan dari anak-anak muda di wilayah tersebut.
“Anak-anak muda yang ikut dalam acara tersebut sudah menyampaikan permohonan maaf melalui video kepada aparat penegak hukum dan masyarakat,” ucap Koster dalam siaran pers, Selasa (26/5/2020).
Pihak Kepolisian dalam hal ini Polresta Denpasar telah melakukan proses dengan memanggil sejumlah orang yang terlibat dalam acara tersebut untuk dimintai keterangan, dan proses ini harus didukung bersama-sama.
“Sebagai Gubernur, Saya menghimbau kepada semua pihak agar tidak mendramatisir dan mempolitisir peristiwa tersebut, dan tidak perlu mengait-ngaitkan dengan Upacara Ngaben di Desa Sudaji Kabupaten Buleleng, karena riwayat dua peristiwa tersebut memang berbeda,” katanya menegaskan.
Pihaknya meminta kepada semua pihak agar tidak mengeluarkan pernyataan yang memojokan atau menyalahkan Aparat Penegak Hukum dan Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Kata Koster, aparat penegak hukum telah bekerja dengan baik, sangat kooperatif, dan mendukung kebijakan Gubernur selaku Ketua Gugus Tugas dalam penanganan COVID-19 di Bali.
“Berkat sinergi, koordinasi, dan kerjasama yang baik tersebut, penanganan COVID-19 di Provinsi Bali dapat berjalan dengan disiplin, tertib, dan aman,” tandas Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali.
Dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Bali, telah menunjukkan hasil semakin baik.
Dia menghimbau agar semua pihak secara bersama-sama membangun suasana yang kondusif dengan tidak saling menyalahkan, membuat polemik, tetapi justru harus mengembangkan sikap dan aksi nyata dengan semangat gotong-royong, bersama-sama pemerintah dan masyarakat, agar pandemi COVID-19 bisa berakhir sesuai harapan bersama. (rhm)