Kerusakan Batu Tangga dan Lantai Candi Borobudur Mencapai Empat Sentimeter

Kerusakan bagian tangga dan lantai Candi Borobudur di Kabupaten Magelang Jawa Tengah sejak tahun 1983 sampai tahun 2022 ini sudah mencapai 4 CM atau empat centimeter.

12 Juni 2022, 23:26 WIB

Ancaman kerusakan tidak hanya beban jumlah pengunjung yang menaiki bangunan candi setiap harinya, namun juga berasal dari ancaman kerusakan dari faktor alam.

“Terjadi kerusakan lain dari faktor alam berupa panas dan hujan memengaruhi batuan dan relief. Kondisi semakin ke sini makin mengalami kerusakan,” paparnya.

Sejak tahun 1983, lanjut kata Wiwit, setiap tahun terus melakukan monitoring kondisi batu candi, perekatan batu candi, mengukur tingkat kerusakan pengelupasan dan sedimentasi hingga lubang alveol candi.

Angkat Kazanah Peradaban Bangsa Lewat Borobudur Writers dan Cultural Festival

Meskipun candi Borobudur sekarang ini didukung beton bertulang tapi pada bagian stupa teras tidak ada beton bertulang sehingga berisiko sewaktu waktu terjadi kerusakan.

“Kami melarang pengunjung naik ke stupa,” katanya.

Beban jumlah pengunjung yang semakin banyak tiap tahunnya menyebabkan tingkat deformasi vertikal candi Borobudur mengalami kenaikan.

Langgar PPKM Darurat, Resepsi Pernikahan di Borobudur Batal Digelar

“Akibat beban pengunjung, deformasi vertikal capai 2,200 cm. Karenanya kita tetap hati-hati menjaga kelestarian dari candi Borobudur,” ungkapnya.

Sehubungan ada rencana pemerintah untuk menetapkan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas, kata Wiwit, para pengunjung yang naik ke bangunan candi akan menggunakan pemandu yang sudah bersertifikat dari Unesco.

Oleh karena itu, jumlah pengunjung yang naik ke candi Borobudur sebaiknya dibatasi untuk melestarikan dan mengkonservasi candi dari risiko kerusakan.

Menteri Rizal Tawarkan Konsep Wisata Religi Candi Borobudur

Tenaga Ahli Puspar UGM, Prof. Yoyok Wahyu Subroto, menyebutkan hampir separuh dari batuan candi Borobudur merupakan hasil peninggalan bangunan dari abad ke-8.

Apabila tidak dibatasi jumlah pengunjung yang menaiki candi maka dikhawatirkan gesekan kaki dari ribuan pengunjung setiap harinya akan menyebabkan pengikisan batu batu candi.

“Apalagi jika ada pengunjung yang sampai naik ke bagian stupa,” katanya.

Kelilingi Candi Borobudur, Ratusan Biksu Panjatkan Doa

Kebijakan membatasi pengunjung yang naik ke bangunan candi memang bisa merugikan dari sisi ekonomi terkait penerimaan negara dari sisi sektor pariwisata. Dari sisi arsitektur bangunan bersejarah dan bidang ilmu arkeologi maka diperlukan upaya untuk mempertahankan tingkat keaslian bangunan candi dari relief hingga stupa.

“Perlu ada sinergi antara kebijakan upaya pelestarian dan pariwisata untuk saling konsolidasi dan kolaborasi,” imbuhnya. ***

Berita Lainnya

Terkini