“Untuk itu, menu ikan diharapkan dapat menjadi salah satu menu wajib yang disajikan dalam keluarga”, terang Putri Koster.
Lanjut dia, betapa pentingnya anak – anak kita mendapat asupan gizi yang terkandung dalam ikan agar anak tumbuh sehat dan cerdas. Jadikan ikan sebagai menu keluarga , olah ikan dengan baik sehingga anak – anak suka makan ikan.
Selain menumbuhkan kesadaran untuk mengkonsumsi ikan, juga perlu diperhatikan ketersediaan ikan yang sehat dan segar yang dihasilkan dari danau/ laut ataupun sungai yang bersih pula.
BPIU2K Karangasem Pastikan Pemenuhan Distribusi Induk Udang bagi Pembudidaya Tradisional
Mengingat sungai atau danau/ laut yang kotor akan berdampak pada kualitas dari ikan yang hidup di tempat tersebut. Untuk itu, sangat penting dan menjadi perhatian bersama untuk menjaga habitat ikan (danau, sungai, atau laut) tetap bersih sehingga nantinya dapat mengkonsumsi ikan segar yang bersih dan menyehatkan.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan kosong dengan membuat kolam ikan yang hasilnya nanti bisa untuk konsumsi sendiri.
Dengan demikian kita tidak hanya membangun kesadaran gemar makan ikan, tetapi juga menjamin ketersedian ikan yang terjangkau masyarakat yang nantinya menjadikan masyarakat semakin gemar makan ikan sekaligus ketersediaan ikan tidak mahal dan dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat, sehingga kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
Asyik, Anak-anak di Tabanan Dapat Menu Ikan Gratis
Putri Koster juga menyampaikan agar warga Bali khususnya yang berprofesi sebagai nelayan jika mendapatkan hasil laut (ikan) agar mengutamakan untuk Konsumsi keluarganya terlebih dahulu.
Setelah nutrisi tubuh terpenuhi dan asupan gizi yang berasal dari protein ikan tercukupi, barulah dipersilahkan menjual untuk menyambung perekonomian keluarga.
“Mari kita bangun tatanan kehidupan era baru, yakni dengan memahami dan memenuhi kebutuhan kita terlebih dahulu sebelum dijual ke oranglain. Kita belajar memenuhi kebutuhan hidup kita dari alam terlebih dahulu, jangan mengutamakan bahan makanan dari membeli apalagi yang serba instan, selain tidak baik untuk kesehatan tubuh, makanan instan sebagian besar berisi pengawet”, ungkap Ny. Putri Koster.
KKP Ajak Masyarakat Hidangkan Menu Ikan saat Buka dan Sahur Ramadhan
Para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki tanggung jawab dalam memantau pangan yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarga lebih memilih untuk menyiapkan pangan (lauk-pauk) dengan olahan tangan sendiri (masak).
Selain dijamin kebersihan penyajiannya, masakan sendiri juga dapat diminimalkan penggunaan bahan/ bumbu penyedapnya. Penggunaan garam juga lebih baik menggunakan gram lokal. Selain rasanya lebih murni yang diolah dari laut, garam lokal juga akan memberikan berkah bagi petani garam di daerah kita sendiri.7.
Bupati Karangasem I Gede Dana di dampingi Ketua FORIKAN Karangasem Ni Made Nuriasih Dana mengatakan,Kabupaten Karangasem pada tahun 2021 mencatat sebanyak 22 % dari jumlah bayi yang ada mengalami stunting.
Pemuliaan Air Danau Tamblingan, Datangkan 100 Ribu Benih Ikan Nilem BBPBAT Sukabumi
Untuk mengurangi angka stunting maka wajib bagi instansi terkait melakukan penanganan kemiskinan terlebih dulu.
“Stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak sebagian besar terjadi pada keluarga yang tingkat perekonomiannya berada digaris menengah ke bawah. Sehingga kemiskinan yang mereka alami menyebabkan sulitnya pemunuhan gizi bagi mereka”, ungkapnya.
Safari gerakan memasyarakatkan makan ikan kali ini dilengkapi dengan peninjauan posyandu dan menyuapi makanan bubur ikan untuk bayi, karena pengenalan pangan ikan akan lebih maksimal dilakukan sejak dini. ***