KKP Kembangkan Kampung Patin di Lebak Guna Tingkatkan Produktivitas

Tahun 2022, rencana lokasi kampung perikanan budidaya berada di 100 Kabupaten/Kota dengan total keseluruhan berjumlah 130 lokasi.

Jakarta–  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan kampung budidaya ikan patin Cisilad di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten guna meningkatkan produktivitas yang secara langsung berdampak kepada ekonomi  pembudidaya ikan patin. 

Lokasi kampung perikanan budidaya yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 64 Tahun 2021 berjumlah 6 lokasi. Tahun 2022, rencana lokasi kampung perikanan budidaya berada di 100 Kabupaten/Kota dengan total keseluruhan berjumlah 130 lokasi.

“Salah satu Kabupaten yang masuk radar nantinya sebagai kampung perikanan budidaya adalah Kabupaten Lebak,” ungkap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, dilansir dari siaran pers.

Kabupaten Lebak memiliki potensi yang besar dalam bidang perikanan budidaya karena lahan luas dan sumber air melimpah, pasar lokal maupun internasional masih terbuka, transportasi jalan tol, pelabuhan dan bandar udara mudah diakses dan tenaga kerja pun tersedia. 

KKP Dorong Investasi Pengelolaan Wisata Bahari di Kawasan Konservasi

Kondisi geografis maupun alamnya sudah memadai, tinggal pengembangannya. Dan untuk mengembangkan itu perlu melibatkan berbagai stakeholders serta bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lainnya seperti Kemenkomarves, Kemenkop UKM, Kemenperin, dan Kemendag untuk mengawal program ini.

“Disamping itu, untuk dukungan permodalan kami seperti BLU LPMUKP, perbankan sangat diperlukan. Dan tidak lupa juga dukungan dari daerah yaitu Pemerintah Daerah baik dari Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak juga menentukan suksesnya Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin Cisilad,” ujar Tb Haeru Rahayu .

Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin Cisilad diharapkan akan menjadi kontributor pada produksi ikan budidaya nasional, membawa dampak positif pada penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para pembudidaya. 

Sebelumnya, jumlah pembudidaya dan pekerja pada usaha budidaya patin ini sekitar 20 orang. Nantinya akan meningkat menjadi sekitar 1.200 orang, antara lain terlibat pada produksi benih dan pakan, pembesaran, pabrik es dan cold storage/processing dan bidang manajemen serta pendamping. 

Pengembangan Budidaya Tiram hingga Udang Vaname Masa Depan Indonesia di Laut

Berita Lainnya

Terkini