Koalisi Bali Mandara Bantah Retak di Pilwali Denpasar

18 Agustus 2015, 05:36 WIB

Kabarnusa.com – Koalisi Bali MAndara (KBM) membantah telah terjadi keretakan dalam menentukan pasangan yang diusung pada pemilihan Wali Kota Denpasar paska-tepentalnya kandidat Ketut Suwandhi yang tidak memenuhi persyaratan oleh KPU.

Sebelumnya, soliditas Koalisi Bali Mandara (KBM) dikabarkan retak menjelang turunnya rekomendasi pasangan calon untuk pemilihan walikota (Pilwali) Denpasar pasca-menggugurkan diri calon walikota yang diusung sebelumnya, I Ketut Suwandhi.

Indikasinyan, pertama, manuver PKS (partai pendukung KBM) yang menolak pencalonan I Made Arjaya sebagai calon walikota menggantikan Suwandhi. PKS justru mendorong ketua DPC demokrat Kota Denpasar AA Susruta.

Padahal, usai Suwandhi menarik diri dari proses pencalonan, KBM langsung mengorbitkan Arjaya sebagai calon walikota.

Adapun Susruta menjadi salah satu kandidat pendamping Arjaya. Dua kandidat lainnya adalah ketua DPD II Golkar Kota Denpasar Wayan Mariyana Wandhira dan sekretaris DPD II Golkar Kota Denpasar AA Sunasri.

Indikasi kedua adalah perbedaan pernyataan oleh elit KBM soal pasangan calon yang sudah direkoemndasikan KBM.

Ketua KBM I Ketut Sudikerta mengklaim pasangan Made Arjaya-AA Sunasri yang direkomendasikan KBM. Hanya berselang sehari kemudia, sekretaris KBM I Made Mudarta menggugurkan klaim Sudikerta.

Kata Mudarta, saat ini KBM sedang melakukan survey simulasi paket terhadap empat pasangan calon yang akan direkomendasikan KBM, yakni Made Arjaya- I Wayan Mariyana Wandhira,

Made Arjaya-AAN Susruta, Made Arjaya-AA Sunasri dan AAN Susruta-I Wayan Mariyana Wandhira. Suvery cepat ini sedang berlangsung, dimulai sejak 11 Agustus hingga 24 Agus mendatang.

Kendati indikasi keretakan itu cukup kuat, namun KBM membantahnya. Dengan adanya simulasi paket dan survey itu menandakan proses di KBM tetap berjalan dengan baik.

“Keempat paket ini adalah hasil godokan KBM. Jadi tidak benar kalau KBM itu retak soal pengajuan paket calon Walikota Denpasar. Kita masih solid hingga saat ini,” tegasnya saat dikonfirmasi, Senin 17 Agustus 2015.

Pasangan calon yang mengantongi hasil survei dengan elektabilitas tertinggi yang akan diusung KBM untuk didaftarkan ke KPUD Kota Denpasar.

“Artinya, KBM tidak sekedar mengajukan calon, tetapi memiliki survei secara ilmiah terutama soal elektabilitas dan popularitas,” ujarnya. (kto)

Berita Lainnya

Terkini