![]() |
Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster/ist |
Denpasar – Upaya menanamkan loyalitas dan dedikasi pada Tanah Air dapat
dilakukan melalui banyak hal, salah satunya karya sastra seperti puisi.
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster mengajak anak-anak
sekolah untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada diri masing-masing. Selain
itu, diharapkan anak-anak selalu rajin belajar dan semangat dalam menuntut
ilmu di bangku sekolah.
Ajakan disampaikan pada kegiatan Bali Virtual Field Trip Sekolah Dian Harapan,
Lippo Village Tangerang melalui aplikasi Microsoft Teams, di Kediaman Gubernur
Bali Jayasabha, Rabu (18/11/2020).
Semangat nasionalisme tidak boleh hilang dalam diri setiap anak bangsa. Karena
hal itu merupakan modal bagi upaya mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pendamping orang nomor satu ini menambahkan, upaya menanamkan loyalitas dan
dedikasi pada Tanah Air dapat dilakukan melalui banyak hal, salah satunya
karya sastra seperti puisi.
Ia menyebut puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’ karya Denok Kristianti sebagai
mahakarya yang sangat aktual dibaca dan dijadikan bahan perenungan.
Puisi Sumpah Kumbakarna memiliki makna mendalam, yang mengingatkan siapa saja
untuk mencintai dan membela negaranya tanpa syarat.
Seperti yang dilakukan tokoh Kumbakarna, meski tidak setuju dengan perbuatan
kakaknya Rahwana yang menculik Dewi Sinta, namun ketika Kerajaan Alengka
diserbu pasukan Sri Rama, dengan langkah kesatria, Kumbakarna pasang badan
untuk membela negaranya.
Puisi itu memberi pesan mendalam agar seorang anak bangsa selalu loyal dan
menunjukkan dedikasi pada negerinya. “Satu detik pun, jangan pernah terbersit
dalam pikiran untuk menghancurkan negeri ini. Jangan mau terhasut oleh
apapun,” pesannya.
Putri menambahkan, itulah alasan kenapa ia sangat menyukai ‘Sumpah Kumbakarna’
hingga menjadi puisi wajib yang dibawakan pada setiap penampilannya di
panggung.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini menyambut baik pelaksanaan wisata
virtual Sekolah Dian Harapan, Lippo Village Tangerang.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai ide kreatif di tengah pandemi Covid-19.
Kesempatan itu dimanfaatkan Ny Putri Koster untuk lebih memperkenalkan Bali
kepada siswa Sekolah Dian Harapan.
“Sebelum bisa berkunjung secara langsung ke Bali, adik-adik bisa lebih
mengenal dulu secara virtual. Pahami dulu tentang Bali, seperti pepatah tak
kenal maka tak sayang,” ucapnya.
Dalam paparannya, Putri memperkenalkan Bali sebagai satu bingkai Bhineka
Tunggal Ika. Masyarakat Pulau Dewata telah mengenal akulturasi budaya sejak
berabad-abad yang lalu.
Jejak akulturasi dapat dilihat dari keberadaan sejumlah kawasan seperti
Kampung Bugis, Kampung Jawa dan Pegayaman. Selain itu, Bali juga punya jejak
sejarah akulturasi dengan budaya luar seperti China melalui cerita Raja
Japapangus dan Putri China Kang Cing Wie.
Legenda keduanya diabadikan dalam tradisi Barong Landung. Akulturasi yang
telah berjalan selama berabad-abad itu menjadi spirit kehidupan masyarakat
Bali yang hingga saat ini dikenal sangat toleran.
Masyarakat dari berbagai daerah dengan perbedaan suka, ras dan agama hidup
berdampingan secara damai di Pulau Dewata.
Mengakhiri sambutannya, Ny Putri Koster berharap setelah pandemi siswa Sekolah
Dian Harapan bisa berkunjung secara langsung dan menikmati keindahan alam
Bali. Sebab menurutnya, akan lebih menyenangkan kalau anak-anak dapat hadir
langsung di Pulau Dewata.
Wisata virtual Sekolah Dian Harapan ke Bali dirancang sedemikian rupa sehingga
95 anak yang mengikuti dari rumah masing-masing serasa diajak langsung
menjelajahi sejumlah tempat di Bali.
Layaknya wisata sungguhan, pihak penyelenggara menampilkan visual proses
perjalanan mulai dari naik pesawat hingga mengunjungi sejumlah objek wisata di
Bali. (rhm)