Koster Ingatkan Pembangunan di Bali Jangan Eksploitasi Alam

29 April 2018, 00:19 WIB

DENPASAR– Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), tampil memukau pada Debat Terbuka Pilgub Bali 2018, yang digelar KPU di Hotel Goodway Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/4/2018) malam.

Koster memaparkan visi, misi dan program kerja yang akan dijalankannya kelak selama memimpin Bali lima tahun ke depan.

Salah satunya yakni penekananya pada pembangunan perekonomian Bali yang harus konsisten berbasis pada budaya dan pertanian. Di mata Koster, pembangunan tak boleh merusak alam Bali.

“Pariwisata untuk Bali bukan sebaliknya,” tegasnya.

Hal itu dimaksudkan, agar pariwisata di Bali memiliki nilai untuk memberi kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Pembangunan di Bali, imbuhnya, harus memperhatikan lingkungan dan berkelanjutan.

“Maka tidak boleh eksploitasi alam Bali sembarangan,” tandasnya. Hal yang penting untuk ditekankan adalah pertanian, di samping budaya dan pariwisata.

“Ke depan perekonomian, adat, budaya, pariwisata harus selaras dengan lingkungan yang berkelanjutan,” paparnya.

Untuk pembangunan sektor pertanian, Koster ingin salah satunya dikembangkan industri pengolahan untuk memberikan nilai tambah untuk petani.

“Ke depan harus seimbang. Industri kreatif berbasis budaya juga harus dikembangkan,” jelasnya.

Ia juga ingin membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di kabupaten, berbasis potensi lokal. Tujuannya, agar terjadi keseimbangan pertumbuhan ekonomi di Bali.

“Saat ini pertumbuhan ekonomi terpusat di selatan. Ke depan kita ingin menyeimbangkannya. Jadi kita bangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali utara, Bali barat dan Bali timur,” ucapnya.

Di sisi lain, peningkatan perekonomian warga juga selaras dengan meningkatnya kuakitas hidup harapan masyarakat. Saat ini, usia hidup orang Bali pada usia 71 tahun.

“Itu harus ditingkatkan,” tegasnya.

Hal lain juga pendidikan yang akan menjadi fokus utamanya. Pendidikan berkaitan erat juga dengan kemapanan pendidikan masyarakat Bali.

“Kami ingin pendidikan gratis 12 tahun. Pendidikan sejalan dengan tumbuhkembangkan ekonomi masyarakat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Bali di atas nasional. Ke depan kita ingin tingkatkan melalui skenario investasi di kabupaten/kota kota sesuai potensinya,” pungkasnya. (*)

Berita Lainnya

Terkini